Ternate (Antara) - Wartawan peserta edukasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) regional wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) yang dipimpin pelatih OJK, Sabaruddin mengunjungi Lembaga Keuangan Mikro BMT Yaumi Ternate di Ternate, Rabu.

Direktur Eksekutif BMT Yaumi, Nailun Amanah di Ternate, Rabu, mengatakan, lembaga keuangan mikro yang dikelolanya itu berdiri sejak tahun 2001.

Kurun waktu 14 tahun beroperasi, kata dia, BMT Yaumi sudah memiliki sebanyak 1.500 nasabah dan dua kantor cabang, yakni di Halmahera Timur dan Tidore.

"Saat kami mendirikan lembaga ini hanya modal pas-pasan. Saat ini sudah menghimpun dana dari masyarakat kurang lebih Rp2,5 miliar," katanya.

Selain itu, katanya, BMT Yaumi juga sudah memiliki gedung kantor sendiri dengan konstruksi bangunan berlantai tiga.

Menurut dia, BMT Yaumi saat ini tinggal satu-satunya lembaga keuangan mikro di Ternate yang bisa bertahan hidup di tengah persaingan ketat dengan lembaga perbankan.

Sebanyak delapan lembaga keuangan mikro yang pernah ada di Ternate, kata dia, tidak lagi bisa bertahan setelah sejumlah bank seperti Bank Mandiri, BNI Syariah dan lembaga keuangan lain membuka kantor dan beroperasi di Ternate.

"Kami berharap ada regulasi dari pemerintah sehingga lembaga-lembaga keuangan mikro bisa tumbuh dan berkembang kembali di Ternate," katanya.

Ia mengatakan, BMT Yaumi masih bisa bertahan hingga saat ini hanya mengandalkan kepercayaan dari nasabah.

"Selain itu, kami mengelola lembaga ini benar-benar fokus meyakinkan nasabah bahwa menyimpan dan meminjam uang melalui BMT dijamin aman, beban bunga rendah dan prosesnya mudah," katanya.

Sementara itu, Sabaruddin mengatakan, OJK membawa peserta edukasi yang terdiri dari para wartawan itu karena lembaga keuangan mikro saat ini sudah dalam pengawasan OJK.

Pewarta : Oleh Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024