Kendari (Antara News) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara, H Mohamad Ali Irfan mengajak seluruh jajarannya menyukseskan agenda besar Kementerian Agama dalam mewujudkan zona integritas menuju Wilayah Birokrasi Bebas Korupsi (WBK).
"Mewujudkan zona integritas menuju Wilayah Birokrasi Bebas Korupsi ini menjadi dasar bagaimana kita menjalankan tugas ke depannya sekaligus dalam rangka meningkatkan status grade Kementerian Agama," kata Ali Irfan saat memimpin rapat koordinasi dengan jajaran eselon IV lingkup Kanwil Kemenag Provinsi Sultra, di Kendari, Jumat.
Menurut Ali, pihaknya ingin memulai dari Sultra menyukseskan zona WBK, sehingga ke depan Kemenag Sultra akan menjadi percontohan Wilayah bebas Korupsi.
Ia meminta kepada pejabat eselon IV lingkup Kemenag Sultra, agar dapat menjadi suri tauladan dalam menegakkan disiplin.
"Hal ini patut menjadi perhatian kita. Tegakkan disiplin mulai dari diri sendiri, jangan sampai menyuruh staf untuk disiplin tapi diri sendiri tidak disiplin," katanya.
Mantan Auditor Investigatif Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag RI ini mengingatkan akan pentingnya kekuatan data.
"Kenyataan yang ada, belum adanya kesesuaian data yang kita miliki dengan data BPS. Oleh karena itu, para staf dilibatkan untuk merekapitulasi data yang selama ini belum matang, dan kalau perlu data yang dimiliki ditembuskan kepada BPS," katanya.
"Mewujudkan zona integritas menuju Wilayah Birokrasi Bebas Korupsi ini menjadi dasar bagaimana kita menjalankan tugas ke depannya sekaligus dalam rangka meningkatkan status grade Kementerian Agama," kata Ali Irfan saat memimpin rapat koordinasi dengan jajaran eselon IV lingkup Kanwil Kemenag Provinsi Sultra, di Kendari, Jumat.
Menurut Ali, pihaknya ingin memulai dari Sultra menyukseskan zona WBK, sehingga ke depan Kemenag Sultra akan menjadi percontohan Wilayah bebas Korupsi.
Ia meminta kepada pejabat eselon IV lingkup Kemenag Sultra, agar dapat menjadi suri tauladan dalam menegakkan disiplin.
"Hal ini patut menjadi perhatian kita. Tegakkan disiplin mulai dari diri sendiri, jangan sampai menyuruh staf untuk disiplin tapi diri sendiri tidak disiplin," katanya.
Mantan Auditor Investigatif Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag RI ini mengingatkan akan pentingnya kekuatan data.
"Kenyataan yang ada, belum adanya kesesuaian data yang kita miliki dengan data BPS. Oleh karena itu, para staf dilibatkan untuk merekapitulasi data yang selama ini belum matang, dan kalau perlu data yang dimiliki ditembuskan kepada BPS," katanya.