Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari optimistis mampu mencapai target produksi beras pada tahun 2015 sebesar 12.000 ton.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemkot Kendari, Zainal Arifin di Kendari, Kamis, mengatakan target tersebut berdasarkan potensi luas sawah yang ada di daerah itu.
"Belajar dari kegagalan petani dalam mencapai target produksi beras tahun 2014, tahun ini kami sudah melakukan beberapa terobosan guna mendorong petani meningkatkan produksinya," kata Zainal.
Menurut dia, langkah-langkah khusus untuk mencapai target itu antara lain mengoptimalkan sarana pengairan, alat tanam dan perbaikan penanganan pascapanen.
"Tahun lalu kami gagal mencapai target produksi beras, karena dari target 12.000 ton, hanya terealisasi 7.800 ton atau hanya mencapai 65 persen dari target," katanya.
Menurut dia, tidak tercapainya target tersebut karena musim kemarau sehingga rencana tanam sebanyak tiga kali hanya bisa terealisasi sebanyak dua kali tanam dalam setahun.
"Lahan yang tersedia 850 hektare dengan asumsi tiga kali tanam, namun hanya dua kali yang bisa dilakukan, dengan produktivitas 4,8 ton per hektare," katanya.
Ia menjelaskan Pemkot Kendari memberi perhatian serius pada upaya pengembangan pertanian antara lain dengan pemberian bantuan berupa sarana pertanian dan bantuan pengembangan kapasitas petani.
"Kami menginginkan petani di Kota Kendari menjadi petani sukses dan cerdas sehingga kami senantiasa memberikan tambahan pengetahuan dan pelatihan agar bisa meningkatkan kemampuan dan ketrampilan," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemkot Kendari, Zainal Arifin di Kendari, Kamis, mengatakan target tersebut berdasarkan potensi luas sawah yang ada di daerah itu.
"Belajar dari kegagalan petani dalam mencapai target produksi beras tahun 2014, tahun ini kami sudah melakukan beberapa terobosan guna mendorong petani meningkatkan produksinya," kata Zainal.
Menurut dia, langkah-langkah khusus untuk mencapai target itu antara lain mengoptimalkan sarana pengairan, alat tanam dan perbaikan penanganan pascapanen.
"Tahun lalu kami gagal mencapai target produksi beras, karena dari target 12.000 ton, hanya terealisasi 7.800 ton atau hanya mencapai 65 persen dari target," katanya.
Menurut dia, tidak tercapainya target tersebut karena musim kemarau sehingga rencana tanam sebanyak tiga kali hanya bisa terealisasi sebanyak dua kali tanam dalam setahun.
"Lahan yang tersedia 850 hektare dengan asumsi tiga kali tanam, namun hanya dua kali yang bisa dilakukan, dengan produktivitas 4,8 ton per hektare," katanya.
Ia menjelaskan Pemkot Kendari memberi perhatian serius pada upaya pengembangan pertanian antara lain dengan pemberian bantuan berupa sarana pertanian dan bantuan pengembangan kapasitas petani.
"Kami menginginkan petani di Kota Kendari menjadi petani sukses dan cerdas sehingga kami senantiasa memberikan tambahan pengetahuan dan pelatihan agar bisa meningkatkan kemampuan dan ketrampilan," katanya.