Kendari   (Antara News) - Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara Zainal Arifin mengatakan peredaran pupuk palsu di daerah ini sudah meresahkan petani setempat.

"Dengan terbongkarnya peredaran pupuk palsu oleh aparat keamanan, hal ini sudah meresahkan para petani," kata Zainal Arifin, di Kendari, Selasa.

Menurut Zainal, para petani saat ini sudah mencurigai kalau pupuk yang mereka beli itu merupakan pupuk palsu atau oplosan sehingga akan mengganggu hasil produksi.

"Para petani sawah sudah telanjur melakukan pemupukan. Tentunya hasil produksinya tidak akan sesuai dengan perkiraan sebelumnya," katanya.

Terkait peredaran pupuk palsu tersebut, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan Peternakan dan Kehutanan Kendari untuk mengingatkan kepada petani agar senantiasa mewaspadai peredaran pupuk palsu di daerah itu.

"Jangan sampai petani tergiur dengan harga pupuk yang rendah sementara itu kemungkinan pupuk palsu seperti yang telah dibongkar peredarannya oleh aparat keamanan," katanya.

Zainal mengaku, mengapresiasi aparat berwajib yang sudah mulai membongkar peredaran pupuk palsu tersebut, tetapi harus terus dikembangkan agar pihak-pihak terlibat bisa diberi sanksi.

Awalnya, Komando Distrik Militer (Kodim) 1417 Halu Oleo berhasil membongkar pengedaran pupuk palsu di sebuah toko pertanian, yakni Toko Putri Tani, yang terletak di MT Haryono Pasar Baru Wua-Wua, Kota Kendari, Kamis (26/3).

Sehari kemudian, Jumat (27/3) giliran jajaran Kepolisian Resor (Polres) Kendari menemukan stok pupuk palsu sebanyak 400 karung milik toko tersebut yang tersimpan di gudang.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024