Jakarta (Antara News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyarakan agar Pertamina melanjutkan efisiensi, agar selalu mendapat kepercayaan dari masyarakat.

         "Dalam rapat pagi ini, Pertamina mempresentasikan bahwa sebetulnya banyak sekali efisiensi-efisiensi yang mulai membuahkan hasil, misalnya, para pemenang tender minyak sekarang sudah lebih baragam, berbeda dari yang dahulu karena bolak-balik pemenangnya itu-itu saja," kata Sudirman setelah mengikuti rapat dengan Pertamina di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa.

         Kemudian, kata Sudirman, masalah "National Oil Company" (NOC) juga sudah mulai dibatasi karena selama ini negoisasi dengan para vendor, baik yang berkaitan dengan migas maupun non-migas karena ada hidrokarbon dan non-hidrokarbon banyak membuahkan hasil.

         "Banyak sekali penghematan dalam non-migas, misalnya, non-hidrokarbon sudah didapat target 70 juta dolar AS ternyata ada penghematan sebesar 28 juta dolar AS," tukasnya.

         Selain itu, kata Sudirman, pembelian migas juga mulai ada efisiensi karena adanya perbaikan-perbaikan.

         "Kemudian biaya pengelohan, saya mendengar dari laporan Pertamina juga sudah lebih efisien di mana biasanya diatas 'Mean Oil Platts Singapore' (MOPS) sekarang sudah sama bahkan lebih rendah dari MOPS," tuturnya.

         Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan sentralisasi pengadaan BBM baik produk, minyak mentah, serta barang dan jasa dapat menghemat sekitar 26 juta dolar AS pada periode Januari sampai Maret 2015.

         "Sentralisasi tersebut untuk melakukan efisiensi karena sebelumnya pengadaan BBM maupun pengadaan barang dan jasa dilakukan terpisah," kata Wianda, setelah mengikuti rapat di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa.

         Selain itu, kata Wianda, pihaknya juga melakukan penghematan dalam pengiriman BBM yang tadinya melalui mekanisme "Cost and Freight" (CFR) menjadi "Free On Board" (FOB).

         "Terjadi penghematan sebesar 22 juta dolar AS selama periode Januari sampai Februari 2015," ujarnya.

Pewarta : Oleh Benardy Ferdiansyah
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024