Batauga  (Antara News)- Beras miskin (raskin) yang disalurkan kepada keluarga miskin di Pulau Kadatua, Kabupaten Buton Selatan Sulawesi Tenggara (Sultra) mirip pakan ternak.

"Raskin yang terima warga kami di Pulau Kadatua pada penerimaan beras bulan Maret tidak layang dikonsumsi karena kondisinya mirip pakan ternak," kata Kepala Desa Uwe Maasi, Pulau Kadatua La Ode Nafaruddin di Kadatua, Sabtu.

Menurut dia, selain warna berasnya sudah tampak usang dan berbau tidak sedap, juga terdapat banyak kutu.

Selain itu kata dia, biji beras banyak yang patah, bercampur padi, sekam dan hancur seperti tepung.

"Untuk bisa dikonsumsi, warga terpaksa mencampurnya dengan beras lain yang kualitasnya lebih baik," katanya.

Ia mengakui pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) Baubau membolehkan para kepala desa mengganti beras yang kondisinya rusak seperti pakan ternak tersebut.

Namun, untuk mengembalikan beras tersebut dari Pulau Kadatua ke gudang Bulog di Kota Baubau kata biayanya hampir sampa dengan nilai besar yang akan didapat.

"Makanya, kita salurkan saja beras itu, biar warga penerima yang bisa mecari cara untuk bisa mengonsumsi beras itu," katanya.

Pantauan `Antara` di Pulau Kadatua, rata-rata beras miskin yang diterima warga tampak kusam dan kondisinya sudah hampir rusak.

Selain warna beras sudah tampak kusam, aroma beras juga berbau tidak sedap.

Pewarta : Agus
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024