Kendari  (Antara News) - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Mohamad Ali Irfan, melantik delapan pejabat lingkup Kemenag Sultra, bertempat di Aula Kemenag Sultra, Kamis.

Pejabat yang dilantik tersebut merupakan hasil lelang jabatan atau asesmen yang dilakukan Kememag Sultra dalam menentukan setiap pejabat lingkup Kemenag daerah itu.

Ke-8 pejabat yang dilantik adalah Samsul Usman dari jabatan lama Penyusun Bahan Kebijakan pada Seksi PHU Kantor Kemenag Kota Kendari menjadi Kepala Seksi Akomodasi, Transportasi dan Perlengkapan Haji pada Bidang PHU Kanwil Kemenag Prov Sultra, Sugianto dari jabatan lama Penyelenggara Syariah pada Kantor Kemenag Kota Kendari menjadi Kepala Seksi Pemberdayaan Zakat pada Bidang Penais, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Sultra.

Syawal Sitanggang dari jabatan Kepala Seksi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam pada Bidang Penais, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Sultra menjadi Kepala Sub Bagian Umum pada Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sultra, H Abdul Ganing dilantik menjadi Kepala Seksi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam pada Bidang Penais, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Sultra.

Baso Yusni dilantik menjadi Kepala Seksi Pemberdayaan Wakaf pada Bidang Penais, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Sultra, Natsir Sahabuddin dilantik menjadi Kepala Seksi Sarana dan Prasarana pada Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sultra, Nurhawati Mahmud dilantik menjadi Kepala Seksi Kesiswaan pada Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sultra.

Mohamad Ali Irfan mengatakan, pelantikn tersebut merupakan bagian tahap awal dari penyegaran setiap pejabat dan akan dilakukan penyegaran tahap berikutnya sehingga terjadi regenerasi dalam setiap posisi jabatan.

"Jangan menilai bahwa pelantikan ini adalah faktor suka atau tidak suka, tetapi karena penyegaran sesuai dengan kamampuan pemahaman saat dilakukan lelang jabatan," katanya.

Ali meminta, agar budaya kerja Kemenag tidak hanya sebagai slogan, tetapi dijadikan sebagai tuntunan dalam bekerja dan melakukan pelayanan kepada masyarakat serta berikan contoh yang terbaik kepada warga.

"Harus ada rasa malu kepada siapa saja kalau kita gagal memberikan contoh terbaik dalam kehidupan beragama di lingkungan kita. Budaya malu itu harus dijalankan. Saya tidak ingin ada seorang pejabat agama tetapi kelakuannya jauh dari nilai agama," ujarnya.

Menurut Ali, banyak orang atau pejabat yang mengerti agama tetapi tidak mampu tempatkan agama sebagai pegangan hidup.

Ali Irfan mengatakan, seluruh staf adalah tim kerja Kememag yang harus jadi garda terdepan dalam perbaikan moral bangsa.

"Karena ini kita hatus kerja fokus, jangan kerja paruh waktu, jangan tunda pekerjaan hari ini," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024