Kendari (Antara News) - Anggota Komisi VI DPR RI, M Nasim Khan, mengatakan Kompleks Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Tenggara (Sultra), patut dijadikan percontohan bagi Dekranasda provinsi lain.
"Saya kira kompleks Dekranasda seperti ini tidak semua dimiliki oleh provinsi lain sehingga bisa menjadi rujukan untuk menjadi percontohan untuk membangun hal serupa," kata Nasim Khan, saat mengunjungi Dekranasda Sultra, bersama rombongan komisi VI DPR RI, di Kendari, Selasa.
Menurutnya, kompleks Dekranasda Sultra dibangun terpadu dengan Dekranasda kabupaten kota di Sultra, sehingga semua kerajinan kabupaten kota bisa dilihat langsung di tempat itu.
Ia salut kepada pemerintah daerah SUltra yang telah menyiapkan lahan kerajinan industri kerajinan yang dikelola Dekranasda, sehingga bisa menampung semua contoh kerajinan yang ada di Sultra.
"Berdasarkan penjelasan Ketua Dekranasda Sultra, dari 17 kabupaten kota di Sultra, memiliki kerajinan tersendiri terutama kerajinan tenun lokal. Semua itu bisa kita peroleh di tempat ini," kata Nasim didampingi ketua Dekranasda SUltra, yang juga sebagai anggota Komisi VI DPR RI dapil SUltra, Tina Nur Alam.
Pengembangan kerajinan, kata dia, bisa terlihat dari tempat itu, termasuk kesulitan apa yang dialami setiap kabupaten dalam mengembangkan jenis kerajinan unggulan di daerahnya.
"Saya berharap daerah lain di Indoensia bisa berkoordinasi dengan Sultra agar bisa membentuk kompleks Dekranasda seperti ini,` katanya.
Kunjungan rombongan komisi VI DPR di tempat itu dipimpin langsung oleh Ketua Komisi VI DPR RI, Ahmad Hafis Tohir. Kunjungan ke Dekranadda Sultra tersebut merupakan rangkaian kunjungan kerja DRI RI di Sultra, yang dimulai 16 sampai 18 Maret.
Anggota komisi VI yang mengunjungi tempat itu melihat langsung proses pembuatan atau pengolahan kerajinan perak dan memberi beberapa kerajinan Sultra seperti tenun dan kerajinan perak di tempat itu.
Selanjuutnya, rombongan mengunjungi pelaku UMKM di Kecamatan Puuwatu Kendari, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nii Tanasa di Konawe dan mengunjungi Pelabuhan Nusantara Kendari.
"Saya kira kompleks Dekranasda seperti ini tidak semua dimiliki oleh provinsi lain sehingga bisa menjadi rujukan untuk menjadi percontohan untuk membangun hal serupa," kata Nasim Khan, saat mengunjungi Dekranasda Sultra, bersama rombongan komisi VI DPR RI, di Kendari, Selasa.
Menurutnya, kompleks Dekranasda Sultra dibangun terpadu dengan Dekranasda kabupaten kota di Sultra, sehingga semua kerajinan kabupaten kota bisa dilihat langsung di tempat itu.
Ia salut kepada pemerintah daerah SUltra yang telah menyiapkan lahan kerajinan industri kerajinan yang dikelola Dekranasda, sehingga bisa menampung semua contoh kerajinan yang ada di Sultra.
"Berdasarkan penjelasan Ketua Dekranasda Sultra, dari 17 kabupaten kota di Sultra, memiliki kerajinan tersendiri terutama kerajinan tenun lokal. Semua itu bisa kita peroleh di tempat ini," kata Nasim didampingi ketua Dekranasda SUltra, yang juga sebagai anggota Komisi VI DPR RI dapil SUltra, Tina Nur Alam.
Pengembangan kerajinan, kata dia, bisa terlihat dari tempat itu, termasuk kesulitan apa yang dialami setiap kabupaten dalam mengembangkan jenis kerajinan unggulan di daerahnya.
"Saya berharap daerah lain di Indoensia bisa berkoordinasi dengan Sultra agar bisa membentuk kompleks Dekranasda seperti ini,` katanya.
Kunjungan rombongan komisi VI DPR di tempat itu dipimpin langsung oleh Ketua Komisi VI DPR RI, Ahmad Hafis Tohir. Kunjungan ke Dekranadda Sultra tersebut merupakan rangkaian kunjungan kerja DRI RI di Sultra, yang dimulai 16 sampai 18 Maret.
Anggota komisi VI yang mengunjungi tempat itu melihat langsung proses pembuatan atau pengolahan kerajinan perak dan memberi beberapa kerajinan Sultra seperti tenun dan kerajinan perak di tempat itu.
Selanjuutnya, rombongan mengunjungi pelaku UMKM di Kecamatan Puuwatu Kendari, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nii Tanasa di Konawe dan mengunjungi Pelabuhan Nusantara Kendari.