Kendari  (Antara News) - Sebuah perusahaan nasional PT.Buton Aspal Nasional (Butonas) akan berinvestasi sekitar Rp1,2 triliun untuk membangun pabrik industri aspal Buton di wilayah Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara.

"Investasi sebesar itu akan dilakukan dalam lima tahap, dan setiap tahap akan diinvestasi antara Rp100 hingga Rp200 miliar," kata Komisaris Utama PT.Butonas, Achmad F Fadillah, di Kendari, Kamis.

Kehadiran Komisaris Utama perusahaan nasional di Kota Kendari, Sultra itu pada rangkaian menghadiri Seminar dan Lokakarya (Semiloka) bertajuk Pemanfaatan Teknologi Aspal Buton di Kendari yang dipaparkan langsung Gubernur Sultra, Nur Alam, Bupati Buton Umar Abdul Samiun Kadis PU Sultra, LM Sahidin dan ada  nara sumber dari Kementrian PU pusat.

Menurut Achmad Fadillah, hingga saat ini, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan seperti pembebasan lahan untuk membangun pelabuhan dan akses jalan menuju lokasi pabrik

Pembangunan pabrik di Lasalimu itu, dilakukan dalam lima tahap, dimana tiap tahap PT Butonas akan menggelontorkan dana Rp100 miliar hingga Rp200 miliar. Pembangunan pabrik di Lasalimu ini juga untuk menekan biaya produksi dibandingkan jika ore dibawa dan diproduksi di luar Sultra.

"Insya Allah bila tidak ada halangan akhir Mei 2015 mendatang kita sudah mulai bangun pabrik dan izinnya sudah ada,"  kata Achmad yang didampingi A.Debbi Yudista A (wakil dirut) PT Butonas dan pengusaha Sultra yang juga Ketua IMI Sultra Anton Timbang.

Butonas kata Achmad, tertarik berinvestasi Kabupaten Buton karena kualitas Asbuton yang merupakan aspal alam lebih bagus dibandingkan dengan aspal minyak.

Apalagi, kalangan perguruan tinggi nasional seperti Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sudah menemukan suatu formula yang bisa dijadikan acuan teknologi baru dalam proses produksi Asbuton tersebut.

"Berbicara masalah mutu Aspal Buton justru lebih bagus dibandingkan aspal minyak. Disamping juga harga yang lebih murah, sehinga akan membuat aspal ini akan diterima oleh pasar, baik dalam maupun luar negeri," ujaranya.

Ia menambahkan, dengan barang dengan mutu yang lebih bagus itu seharusnya lebih mahal, tapi Asbuton sudah kualitas bagus harga justru masih murah.Inilah yang menjadi `PR` kita semua sebagai anak bangsa.

Gubernur Sultra Nur Alam saat membuka Semiloka pemanfaatan Aspal Buton mengatakan, untuk memanfaatkan aspal Buton secara optimal, pemerintah provinsi Sultra telah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar wilayah Lasalimu di Kabupaten Buton dijadikan kawasan industri khusus pengelolaan aspal Buton.

"Kita mengusulkan Lasalimu sebagai kawasan industri khusus aspal Buton karena wilayah Lasalimu letaknya sangat strategis, tepat berada di alur lalulintas kapal internasional (Alki) III yang dilewati kapal-kapal bertonase ribuan ton," katanya.

Menurut dia, jika pemerintah menetapkan Lasalimu sebagai kawasan industri khusus aspal Buton, maka produksi aspal Buton bisa menjadi penopang dari program tol laut yang digagas pemerintah.

"Sebagai kawasan industri khusus aspal, tentu produksi industri harus mudah dikapalkan ke berbagai daerah tujuan, baik di dalam maupun luar negeri," kata Gubernur Nur Alam.

Pewarta : Antara
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024