Tomohon (Antara News) - Konsumen di Kota Tomohon, Sulawesi Utara(Sulut) mengeluhkan kenaikan harga beras dua pekan terakhir ini yang sudah mencapai lebih 20 persen dari harga normal.
"Beras jenis membramo di Pasar Beriman Tomohon, untuk isi 50 kilogram per karung, sebelumnya hanya berkisar Rp450 ribu, saat ini naik menjadi Rp550 ribu," kata Ny Sandra, salah seorang ibu rumah tangga di Kota Tomohon, Minggu.
Begitupun dengan beras jenis lainnya seperti Superwin dengan berat yang sama, pedagang pengecer menjualnya Rp575 ribu, harga sebelumnya hanya Rp475 ribu.
.Anna, seorang pedagang penjual beras di pasar tradisional tersebut membenarkan terjadi kenaikan harga sebesar Rp100 ribu untuk dua jenis beras ini untuk setiap pembelian 50 kilogram, namun dia tidak bisa berbuat banyak apalagi menurunkan harganya.
Beras jenis Memberamo kata dia, biasanya didatangkan dari Kabupaten Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), sementara jenis Superwin dari Tolai (Sulawesi Tengah).
"Harganya memang naik di tangan pedagang pengumpul. Akhirnya kami juga harus menyesuaikannya. Memang pekan lalu kami tidak kebagian stok, tapi syukur untuk pekan ini sudah ada," ujarnya.
Masyarakat konsumen meminta pemerintah mencari tahu sumber kenaikan harga beras ini. Jangan dibiarkan berlarut, apalagi hal ini sudah terjadi dua pekan terakhir namun tidak ada tanda-tanda terjadinya penurunan.
Sebelumnya, Kepala Biro Ekonomi Pemprov Sulawesi Utara Jane Mendur menduga kenaikan harga sepihak ini akibat ulah spekulan, dan jajarannya akan mengawasi rantai penjualan beras hingga ke tangan konsumen.
"Beras jenis membramo di Pasar Beriman Tomohon, untuk isi 50 kilogram per karung, sebelumnya hanya berkisar Rp450 ribu, saat ini naik menjadi Rp550 ribu," kata Ny Sandra, salah seorang ibu rumah tangga di Kota Tomohon, Minggu.
Begitupun dengan beras jenis lainnya seperti Superwin dengan berat yang sama, pedagang pengecer menjualnya Rp575 ribu, harga sebelumnya hanya Rp475 ribu.
.Anna, seorang pedagang penjual beras di pasar tradisional tersebut membenarkan terjadi kenaikan harga sebesar Rp100 ribu untuk dua jenis beras ini untuk setiap pembelian 50 kilogram, namun dia tidak bisa berbuat banyak apalagi menurunkan harganya.
Beras jenis Memberamo kata dia, biasanya didatangkan dari Kabupaten Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), sementara jenis Superwin dari Tolai (Sulawesi Tengah).
"Harganya memang naik di tangan pedagang pengumpul. Akhirnya kami juga harus menyesuaikannya. Memang pekan lalu kami tidak kebagian stok, tapi syukur untuk pekan ini sudah ada," ujarnya.
Masyarakat konsumen meminta pemerintah mencari tahu sumber kenaikan harga beras ini. Jangan dibiarkan berlarut, apalagi hal ini sudah terjadi dua pekan terakhir namun tidak ada tanda-tanda terjadinya penurunan.
Sebelumnya, Kepala Biro Ekonomi Pemprov Sulawesi Utara Jane Mendur menduga kenaikan harga sepihak ini akibat ulah spekulan, dan jajarannya akan mengawasi rantai penjualan beras hingga ke tangan konsumen.