Kendari  (Antara News) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS) Cabang Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) menggarap warga pesisir yang berprofesi sebagai nelayan, pedagang di pasar dan tukang ojek untuk menjadi peserta agar jiwanya dapat terlindungi.

Kepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Kendari, Antawirya di Kendari, Sabtu mengatakan, kegiatan jemput bola dengan cara mengajak masyarakat pekerja non formal itu tidak lain adalah untuk memastikan bahwa bila masyarakat ikut sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan maka otomatis sudah terlindungi melalui program tenaga kerja mandiri.

"Jadi progrm BPJS Ketenagakerjaan yang ditawarkan kepada pekerja diluar tanggungan perusahaan itu adalah menyangkut program santunan kecelakaan kerja dan kematian," ujaranya.

Ia mengatakan, iurannya pun yang harus ditanggung setiap peserta sangatlah kecil dan murah yakni hanya membayar Rp13.000 per bulan atau Rp433 per harinya. Peserta sudah terlindungi dari kecelakaan kerja dan kematain, dengan besaran klaim yang nantinya diterima peserta atau ahli waris Rp20 juta untuk santunan kecelakaan kerja dan Rp21 juta untuk santunan kematian.

"Sayaratnya pun cukup memperlihatkan karta tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) dengan usia maksimal 55 tahun, langsung bisa membawa pulang kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujara Antawirya yang didampingi Sindbak Okstanza dan sejumlah staf dan karyawan BPJS Ketenagakerjaan yang ikut melakukan pendataan kepada calon peserta yang di pusatkan di pelelangan ikan Kota Kendari.

Kepala UPTD Pusat Pelelangan Ikan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari, Ridwan dalam keterangan terpisah mengatakan sangat menyambut baik kegiatan yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan.

"Ini baru pertama kali ada perusahaan milik negara itu yang mempunyai komitmen positif bagi masyarakat terutama perlindungan kerja bagi para pekerja informal khususnya yang setiap hari bekerja di kawasan pelelangan ikan ini," ujaranya.

Menurut Ridwan, saat ini sedikitnya ada 40 kelompok usaha yang telah dibentuk mulai dari para nelayan, pedangan ikan keliling dengan mengguna kendaraan motor, pemilik kapal kecil hingga tukang ojek dan tukan parkir.

Ia mengatakan, dengan kegiatan sosialisasi yang sekaligus pendataan peserta dari BPJS Ketenagakerjaan, para nelayan yang setiap hari menggantukan hidupnya di kawasan pelelangan ikan ini menyambut positif dan gembira atas program yang ditawarkan pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan yang dulunya dikenal sebagai Jamsostek.

Salah seorang peserta baru, Arif mengatakan saangat senang bisa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan dua program perlindungan yang ditawarkan itu.

Ia berjanji seluruh keluarga serta dua orang anaknya itu, juga akan diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan pola mandiri dengan iuran yang dapat dijangkau dalam setiap bulannya.

Hasil pendataan jemput bola peserta BPJS ketenagakerjaan yang dilakukan mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 10.00 siang, peserta baru yang terdaftar sebagai BPJS tenaga kerja mandiri sebanyak 200 orang lebih.


Pewarta : oleh Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024