Kendari   (Antara News) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tenggara (Sultra), akan melakukan operasi pasar (OP) di sejumlah pasar tradisional di daerah itu, untuk menekan harga beras yang melonjak.

Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog Sultra, Ramli Hasan, di Kendari, Rabu, mengatakan, saat ini harga beras di pasaran sudah melonjak sehingga menjadi alasan untuk melakukan operasi pasar.

"Kami sudah mendapatkan laporan dan memantau langsung harga beras di pasaran. Kondisi harga beras saat ini memang sudah meresahkan warga. Mulai besok kami akan lakukan operasi pasar" katanya.

Menurutnya, harga beras saat ini sudah berkisar Rp8.500 sampai Rp9.000 per kilogram, bahkan lebih sedangkan harga sebelumnya hanya sekitar Rp7.000 sampai Rp7.500 per kilogram.

Menurutnya, kenaikkan harga beras tersebut akibat raskin yang terlambat di salurkan dan petani belum melakukan panen.

"Kondisi ini tidak hanya terjadi di Sultra, tetapi juga terjadi nasional," katanya.

Disebutkan, saat operasi pasar dilakukan, maka harga beras yang akan dijual yakni Rp7.500 per kilogram yang akan dijual langsung ke warga.

"Kami tidak akan melepas beras ke pedagang, karena kami takutkan akan dijual kembali dengan harga mahal. Karena itu kami akan lepas langsung kepada warga yang membutuhkan," katanya.

Bulog kata Ramli, tidak membatasi beras dalam melakukan operasi tersebut, berapapun kebutuhan warga akan dipenuhi.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024