Kendari  (Antara News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembesi, Rabu (25/2), akan berkunjung ke Kota Kendari, Sulawesi Ternggara (Sultra) untuk meninjau Puskesmas Poasia sebagai puskesmas ramah anak.

Wali Kota Kendari, H Asrun, di Kendari, Selasa, mengatakan, pihaknya berterima kasih atas kunjungan Menteri PPPA tersebut, terlebih Kota Kendari dipilih sebagai salah satu daerah pilot project peluncuran Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) tahun 2015.

"Kami tentunya berterima kasih karena Kota Kendari akan menjadi salah satu daerah percontohan program Kota Layak Anak, khususnya melalui program APSAI ini, mengingat selama ini Pemkot Kendari bersama para pihak terkait komitmen melaksanakan program KLA ini," katanya.

Ia mengatakan, penyambutan Menteri PPPA tentu akan dilakukan secara baik, namun untuk perwajahan KLA di Kota Kendari ditampilkan secara natural tanpa polesan, karena disesuaikan dengan kebiasaan-kebiasaan yang selama ini telah dilakukan oleh Pemkot Kendari.

"Setiap tahunnya kita terus mendorong pelaksanaan KLA ini, mulai dari penyediaan tempat bermain di taman-taman kota secara gratis, sekolah ramah anak, rumah sakit ramah anak, puskesmas ramah anak, dan masih banyak lagi," katanya.

Dengan harapan, kata dia, agar hak anak kita bisa terpenuhi dan mereka pun bisa hidup lebih layak.

Berkaitan dengan ASPAI tersebut, katanya, tentu diharapkan bisa menjadi wadah bagi perusahaan swasta dan pelaku bisnis, untuk bersama dengan pemerintah dan masyarakat, dalam pemenuhan hak-hak anak di Kota Kendari, termasuk bersinergis dengan Gugus Tugas Bunda Menyapa (GTBM) Kota Kendari untuk penanganan anak jalanan.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (PPPAKB) Kota Kendari, Siti Ganef mengatakan, salah satu agenda penting dalam kunjungan Menteri PPPA tersebut yakni penandatanganan MoU deklarasi KLA antara Kementerian dengan Pemkot Kendari. Sekaligus dirangkaian pengukuhan APSAI Kota Kendari.

"Persiapan penyambutan menteri telah siap, namun untuk perwajahan Kota Kendari sebagai KLA ditampilkan secara natural, agar kita bisa mendapatkan masukan-masukan lagi demi pembenahan kedepan," katanya.


Pewarta : La Ode Abdul Rahman
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024