Kendari (Antara News) - Bupati Wakatobi Hugua berharap kepada perwakilan Amerika Serikan melalui program sumber daya kelautan `Marine resources program (MRP) dari US Agency for Internasional Development (USAID) diharapkan tetap bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang.
"Kehadiran program sumber daya Marine Recource Program (MRP) atau program sumber daya kelautan dari USAID tetap bisa berlanjut," kata Hugua, saat menghadiri acara pemaparan dari perwakilan USAID terkait tiga tahun keberadaan USAID dan berakhir higga Februari 2015 di Kendari, Selasa.
Menurut Hugua, keberadaan program sumber daya kelautan dari pemerintah Amerika Serikat itu telah memberi dampak yang cukup berharga bagi masyarakat khususnya disejumlah daerah di Sultra.
Khusus di Wakatobi, program USAID yang telah mengembankan ekowisata bahari dan manajemen lingkungan serta usaha produksi perikanan yang dihasilkan para nelayan dalam bentuan bantuan hibah sudah sangat memberi manfaat kepada masyarakat.
Ia mengatakan, dua desa yang sangat berdampak memberi kemajuan terkait keberadaan programn kerjasama itu adalah di desa Liya dan Desa Matahora.
Program kerjasama yang dihasilkan diantaranya kelompok masyarakat yang tergabung dalam perkumpulan Yacita membuat brosur untuk program wisata laut level desa. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu terhadap lingkungan.
Begitu pula dengan sebuah LSM kapal perempuan, dimana ada tiga kelompok perempuan yang dibentuk dari 45 perempuan kemudian dilatih dalam membuat tiga macam produksi ikan abon, ikan asap dan dendeng ikan.
"Dua kelompok usaha tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat dan diharapkan akan bisa berlanjut kepada kelompok usaha lain yang belum tersentuh," ujar bupati wakatobi.
Dibagian lain Hugua mengatakan, pemerintah provinsi dan para bupati dan wali kota melalui asosiasi pemerintah kabupaten (APKASI) dan Asosiasi pemerintah Kota (APEKSI) perlu memberi dukungan keberlanjutan program USAID, yang disesuaikan dengan potensi wilayah masing-masing.
Sebelumnya perwakilan MRP-USAID Aurelia Micko mengatakan, kerjamasa berbagai program pemerintah AS khususnya di Sultra telah terlaksana selama tiga tahun terakhir dengan pencapaian yang telah diraih berupa bantuan treknis pembentukan kawasan konservasi perairan meliputi di kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Kota Kendari dan pembentukan KKPD kabupaten Muna, pembentukan forum multiistrakeholder di KKP Wakatobi.
Khusus masalah program MRP yang merupakan hibah dari USAID untuk mendukung kebijakan pemerintah Indonesia mengelola sumber daya kelautan yang berkelanjutan, termasuk edukasi dan mitigasi perubahan iklim kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.
Rangkaian kegiatan berkahitnya kerjasama itu dihadiri Sekda Provinsi Lukman Abunawas wali kota Kendari Asrun, Wali Kota Bauabau AS Thamrin dan Bupati Konawe Selatan H.Imran.
"Kehadiran program sumber daya Marine Recource Program (MRP) atau program sumber daya kelautan dari USAID tetap bisa berlanjut," kata Hugua, saat menghadiri acara pemaparan dari perwakilan USAID terkait tiga tahun keberadaan USAID dan berakhir higga Februari 2015 di Kendari, Selasa.
Menurut Hugua, keberadaan program sumber daya kelautan dari pemerintah Amerika Serikat itu telah memberi dampak yang cukup berharga bagi masyarakat khususnya disejumlah daerah di Sultra.
Khusus di Wakatobi, program USAID yang telah mengembankan ekowisata bahari dan manajemen lingkungan serta usaha produksi perikanan yang dihasilkan para nelayan dalam bentuan bantuan hibah sudah sangat memberi manfaat kepada masyarakat.
Ia mengatakan, dua desa yang sangat berdampak memberi kemajuan terkait keberadaan programn kerjasama itu adalah di desa Liya dan Desa Matahora.
Program kerjasama yang dihasilkan diantaranya kelompok masyarakat yang tergabung dalam perkumpulan Yacita membuat brosur untuk program wisata laut level desa. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu terhadap lingkungan.
Begitu pula dengan sebuah LSM kapal perempuan, dimana ada tiga kelompok perempuan yang dibentuk dari 45 perempuan kemudian dilatih dalam membuat tiga macam produksi ikan abon, ikan asap dan dendeng ikan.
"Dua kelompok usaha tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat dan diharapkan akan bisa berlanjut kepada kelompok usaha lain yang belum tersentuh," ujar bupati wakatobi.
Dibagian lain Hugua mengatakan, pemerintah provinsi dan para bupati dan wali kota melalui asosiasi pemerintah kabupaten (APKASI) dan Asosiasi pemerintah Kota (APEKSI) perlu memberi dukungan keberlanjutan program USAID, yang disesuaikan dengan potensi wilayah masing-masing.
Sebelumnya perwakilan MRP-USAID Aurelia Micko mengatakan, kerjamasa berbagai program pemerintah AS khususnya di Sultra telah terlaksana selama tiga tahun terakhir dengan pencapaian yang telah diraih berupa bantuan treknis pembentukan kawasan konservasi perairan meliputi di kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Kota Kendari dan pembentukan KKPD kabupaten Muna, pembentukan forum multiistrakeholder di KKP Wakatobi.
Khusus masalah program MRP yang merupakan hibah dari USAID untuk mendukung kebijakan pemerintah Indonesia mengelola sumber daya kelautan yang berkelanjutan, termasuk edukasi dan mitigasi perubahan iklim kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.
Rangkaian kegiatan berkahitnya kerjasama itu dihadiri Sekda Provinsi Lukman Abunawas wali kota Kendari Asrun, Wali Kota Bauabau AS Thamrin dan Bupati Konawe Selatan H.Imran.