Kendari (Antara News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyuarakan alokasi belanja publik hingga 40 persen dari anggaran APBD untuk mendorong percepatan program pembangunan pro rakyat.
Ketua Kadin Sultra La Mandi di Kendari, Sabtu, mengatakan infrastruktur jalan/jembatan, energi listrik, air bersih, pertanian, pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas.
"Ideal 40 persen dari total anggaran Rp2 triliun untuk belanja publik. Kadin komitmen memfasilitasi aspirasi rakyat dengan pihak pemerintah daerah maupun DPRD setempat," kata La Mandi.
Kadin segera melakukan konsilidasi dan memberikan penguatan kepada anggota maupun pelaku ekonomi agar mereka menyadari perang penting dalam membangun daerah ini.
Maka, kepengurusan Kadin lima tahun ke depan menargetkan rekrutmen 1.000 anggota baru setiap tahun sebagai modal mewujudkan kekuatan ekonomi Sultra yang berdaya saing.
"Masyarakat luas perlu memahami bahwa elemen atau kelompok yang dapat menjadi anggota Kadin bukan hanya pengusaha kontraktor tetapi segenap pihak yang berperan dalam kegiatan ekonomi," kata La Mandi yang baru terpilih sebagai ketua Kadin Sultra periode 2015-2020.
Ia memberi contoh, pedagang pakaian di pasar atau pedagang ikan yang menyatukan diri dalam satu lembaga perekonomian dapat memperoleh legalitas sebagai anggota Kadin.
Jika kelompok-kelompok atau asosiasi pelaku ekonomi tertata dengan baik maka cita-cita Kadin menjadi mitra pemerintah dalam menggerakan pembangunan daerah akan terwujud.
"Ya, mudah-mudahan Kadin Sultra mampu menunjukan eksistensi diri dalam menggerakan potensi ekonomi daerah ini. Kami akui Kadin Sultra fakum sekitar 13 tahun," ujar La Mandi.
Wakil Ketua DPRD Sultra Wahyu Ade Pratama mengatakan Kadin sebagai organisasi besar dan tua di negeri ini ideal menjadi mitra pemerintah daerah yang handal karena sudah padat pengalaman.
"Sebenarnya eksis atau tidak sebuah organisasi ditentukan komitmen pengurus. Kita berharap Kadin Sultra dibawah kepemimpinan La Mandi yang berlatar belakang pebisnis mampu menunjukan kiprahnya," kata Wahyu, politisi Partai Golkar.
Ketua Kadin Sultra La Mandi di Kendari, Sabtu, mengatakan infrastruktur jalan/jembatan, energi listrik, air bersih, pertanian, pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas.
"Ideal 40 persen dari total anggaran Rp2 triliun untuk belanja publik. Kadin komitmen memfasilitasi aspirasi rakyat dengan pihak pemerintah daerah maupun DPRD setempat," kata La Mandi.
Kadin segera melakukan konsilidasi dan memberikan penguatan kepada anggota maupun pelaku ekonomi agar mereka menyadari perang penting dalam membangun daerah ini.
Maka, kepengurusan Kadin lima tahun ke depan menargetkan rekrutmen 1.000 anggota baru setiap tahun sebagai modal mewujudkan kekuatan ekonomi Sultra yang berdaya saing.
"Masyarakat luas perlu memahami bahwa elemen atau kelompok yang dapat menjadi anggota Kadin bukan hanya pengusaha kontraktor tetapi segenap pihak yang berperan dalam kegiatan ekonomi," kata La Mandi yang baru terpilih sebagai ketua Kadin Sultra periode 2015-2020.
Ia memberi contoh, pedagang pakaian di pasar atau pedagang ikan yang menyatukan diri dalam satu lembaga perekonomian dapat memperoleh legalitas sebagai anggota Kadin.
Jika kelompok-kelompok atau asosiasi pelaku ekonomi tertata dengan baik maka cita-cita Kadin menjadi mitra pemerintah dalam menggerakan pembangunan daerah akan terwujud.
"Ya, mudah-mudahan Kadin Sultra mampu menunjukan eksistensi diri dalam menggerakan potensi ekonomi daerah ini. Kami akui Kadin Sultra fakum sekitar 13 tahun," ujar La Mandi.
Wakil Ketua DPRD Sultra Wahyu Ade Pratama mengatakan Kadin sebagai organisasi besar dan tua di negeri ini ideal menjadi mitra pemerintah daerah yang handal karena sudah padat pengalaman.
"Sebenarnya eksis atau tidak sebuah organisasi ditentukan komitmen pengurus. Kita berharap Kadin Sultra dibawah kepemimpinan La Mandi yang berlatar belakang pebisnis mampu menunjukan kiprahnya," kata Wahyu, politisi Partai Golkar.