Kendari (Antara News) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun menyerahkan sertifkasi kepada 229 guru atau tenaga pendidik di kota itu, Jumat.
Sertifikat itu diberikan setelah para guru mengikuti seluruh tahapan seleksi hingga Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).
"Pemberian sertifikasi ini artinya para guru telah melewati satu tahapan yang tidak mudah, karena tidak semua yang ikut Pendidikan Latihan dan Profesi Guru bisa lulus. Ini menandakan bahwa guru yang hari ini menerima sertifikat memang mampu dan pantas menyandang predikat tenaga pendidik yang kompeten dan profesional, kata Asrun, saat menyampaikan sambutan pada acara itu.
Asrun berpesan, kepada guru yang sudah sertifikasi agar lebih profesional dalam menjalankan tugasnya, dan fokus dalam mendidik siswa serta selalu melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Ia menambahkan, bahwa apa yang Pemerintah Kota Kendari berikan sebagai tunjangan keprofesionalan guru ini dapat berbanding lurus dengan peningkatan kinerja serta peningkatan kualitas pendidikan, terutama kualitas peserta didik.
Ia menyebutkan, bahwa peran guru sangat luar biasa karena banyak menghasilkan para pemimpin.
Asrun mengingatkan, kepada para peserta untuk tidak menjadikan ujian sertifikasi sebagai sarana memperoleh tambahan tunjangan dan pendapatan semata, namun ada konsekuensi moral yang harus dilaksanakan.
Jangan sampai sudah sertifikasi tetapi masih malas dengan alasan UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Yang harus diingat bahwa kalian adalah panutan bukan hanya oleh anak didik, namun juga masyarakat. Jadi tumbuhkan komitmen bahwa kalian memang pantas untuk ditiru, katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendari, Makmur, mengatakan jumlah guru yang diverifikasi berkasnya sebanyak 814 orang dan hanya 238 yang lolos berkas, tetapi ada duaborang meninggal sehingga hanya 236 yang ikut PPLG.
"Dari 236 guru yang ikut PPLG hanya 229 orang yang dinyatakan lulus sertifikasi," katanya.
Penyerahan sertifikasi guru tersebut dihadiri pula oleh Kepala LPMP Sultra, Prof Hana.
Sertifikat itu diberikan setelah para guru mengikuti seluruh tahapan seleksi hingga Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).
"Pemberian sertifikasi ini artinya para guru telah melewati satu tahapan yang tidak mudah, karena tidak semua yang ikut Pendidikan Latihan dan Profesi Guru bisa lulus. Ini menandakan bahwa guru yang hari ini menerima sertifikat memang mampu dan pantas menyandang predikat tenaga pendidik yang kompeten dan profesional, kata Asrun, saat menyampaikan sambutan pada acara itu.
Asrun berpesan, kepada guru yang sudah sertifikasi agar lebih profesional dalam menjalankan tugasnya, dan fokus dalam mendidik siswa serta selalu melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Ia menambahkan, bahwa apa yang Pemerintah Kota Kendari berikan sebagai tunjangan keprofesionalan guru ini dapat berbanding lurus dengan peningkatan kinerja serta peningkatan kualitas pendidikan, terutama kualitas peserta didik.
Ia menyebutkan, bahwa peran guru sangat luar biasa karena banyak menghasilkan para pemimpin.
Asrun mengingatkan, kepada para peserta untuk tidak menjadikan ujian sertifikasi sebagai sarana memperoleh tambahan tunjangan dan pendapatan semata, namun ada konsekuensi moral yang harus dilaksanakan.
Jangan sampai sudah sertifikasi tetapi masih malas dengan alasan UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Yang harus diingat bahwa kalian adalah panutan bukan hanya oleh anak didik, namun juga masyarakat. Jadi tumbuhkan komitmen bahwa kalian memang pantas untuk ditiru, katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendari, Makmur, mengatakan jumlah guru yang diverifikasi berkasnya sebanyak 814 orang dan hanya 238 yang lolos berkas, tetapi ada duaborang meninggal sehingga hanya 236 yang ikut PPLG.
"Dari 236 guru yang ikut PPLG hanya 229 orang yang dinyatakan lulus sertifikasi," katanya.
Penyerahan sertifikasi guru tersebut dihadiri pula oleh Kepala LPMP Sultra, Prof Hana.