Andoolo  (Antara News) - Ratusan Calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara menyerbu kantor badan kepegawaian daerah (BKD) setempat terkait penyerahan surat keputusan (SK) penempatan yang dianggap tidak sesuai dengan harapan mereka.

Pantauan di kantor BKD Andoolo ibukota Konawe Selatan Selasa, para CPNS yang melakukan protes terkait SK penempatan yang di umumkan, umumnya  dari kalangan CPNS guru yang sudah bertahun-tahun menjadi honorer pada sekolah yang dijadikan favorit, namun setelah lulus dan mendapatkan SK justru mereka memprotes.

Bahkan tidak sedikit CPNS yang lulus kategori dua (K2) itu, keluar masuk di ruang kepala BKD Konawe Selatan untuk mempertanyakan SK penempatan mereka yang dinilai tidak sesuai dengan keinginannya.

Kepala BKD Konawe Selatan H Aswan membenarkan, ada puluhan CPNS khususnya dari kalangan guru baik SD, SMP dan bahkan SLTA yang telah menemuinya dengan masksud untuk melakukan klarifikasi terkait dengan penempatan mereka.

Menurut Aswan, SK penempatan yang telah dikeluarkan BKD itu berdasarkan hasil rekapitulasi dan usulan dari instansi teknis masing-masing.

"Kalau CPNS dari kalangan guru yang melakukan protes penempatan itu seharusnya tidak ke BKD tetapi bisa saja ke Dinas Pendidikan yang memang membagi penempatan para CPNS itu," katanya.

Ia mengatakan, mereka merupakan lulusan CPNS K2 tahun 2013 sebanyak 827 orang dan sebagaian ada yang lulus melalui tes umum dengan jumlah 50 tenaga guru dan 21 tenaga kesehatan (dokter umum).

"Yang sudah ada SK penempatannya itu seluruhnya mencapai 600-an orang, dan sekitar 400 CPNS itu merupakan guru dan tenaga medis," ujar Aswan.

Ia menambahkan, dengan jumlah tenaga guru yang sudah mendapat SK penempatan itu, dinilai masih kurang bila diperbandingkan dengan jumlah sekolah yang cukup banyak. Sehingga di tahun mendatang forsi penerimaan guru dan tenaga medis akan lebih diutamakan.

"Yang sangat dibutuhkan di Konawe Selatan saat ini adalah tenaga medis khususnya dokter," katanya seraya menambahkan dari 22 kecamatan masih ada beberapa puskesmas yang belum memiliki tenaga dokter.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024