Manado   (Antara News) - Deputi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Dudung Setyadi mengatakan, Tim Pengendali Inflasi (TPID) akan menggalakkan kembali rumah pangan lestari di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

        "Rumah pangan lestari ini akan digalakkan lagi, namun komoditas yang akan ditanam khusus cabai rawit," kata Dudung, di Manado, Selasa.

        Dudung mengatakan, rumah pangan lestari di Kota Manado, dikhususkan hanya untuk komoditas cabai rawit, mengingat harganya yang selalu berfluktuatif di daerah tersebut.

        Optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep Rumah Pangan Lestari untuk menekan harga cabai rawit yang terkadang naik cukup tinggi.

        Rumah pangan lestari akan diberlakukan di rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam.

        Apabila program ini dikembangkan dalam skala luas, berbasis dusun (kampung), desa, atau wilayah lain yang memungkinkan, penerapan prinsip Rumah Pangan Lestari.  
   Selain itu, rumah pangan lestari juga mencakup upaya intensifikasi pemanfaatan pagar hidup, jalan desa, dan fasilitas umum lainnya (sekolah, rumah ibadah, dan lainnya), lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil.

        Pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan, diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, konservasi sumberdaya genetik pangan (tanaman, ternak, ikan), dan menjaga kelestariannya melalui kebun bibit desa menuju, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

        Penting dari pengembangan rumah pangan lestari adalah bahwa ketahanan pangan nasional harus dimulai dari ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.

Pewarta : Jootje Kumajas
Editor :
Copyright © ANTARA 2024