Kendari (Antara News) - Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau warga untuk mewaspadai gula pasir berwarna putih yang dijual murah karena diprediksi merupakan gula rafinasi.

Kepala Bulog Divre Sultra Ramli Hasan di Kendari, Jumat, mengatakan gula rafinasi tersebut hanya diperuntukkan untuk industri atau pabrik pengolahan makanan dan bukan sebagai bahan konsumsi akhir masyarakat.

"Kami telah melakukan sidak di beberapa pasar tradisional di Kota Kendari, ditemukan gula rafinasi yang diperdagangkan bebas oleh pedagang," kata Ramli.

Bulog, kata Ramli, juga akan mengedukasi masyarakat terkait cara mengetahui ciri-ciri gula rafinasi karena gula rafinasi tersebut hanya diperuntukkan untuk industri makanan atau pemanfaatannya harus melalui pengolahan tersendiri.

Dijelaskan, gula yang putih dengan butiran lebih besar merupakan ciri-ciri dari gula rafinasi yang biasa dikemas menggunakan plastik, persis seperti gula pasir lokal.

"Selain itu, gula rafinasi memiliki rasa yang kurang manis, dan dijual dengan harga yang lebih murah. Karena itu jangan tergiur dengan harga murah," katanya.

Bulog Sultra katanya, menyiapkan gula yang asli ratusan ribu ton dengan harga murah yakni Rp10.000 per kilogram.

Pewarta : Oleh: Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024