Manado (Antara News) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor rumah adat Minahasa ke Maldives pada pekan ketiga Januari 2015.
"Rumah adat Minahasa atau yang biasa disebut rumah panggung diekspor ke Maldives sebanyak dua unit," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, T Hasudungan Siregar, di Manado, Kamis.
Hasudungan mengatakan dua unit rumah panggung tersebut dengan volume 57,45 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara dan daerah sebesar 55.087 dolar Amerika Serikat (AS).
Maldives katanya merupakan pasar baru pengiriman rumah panggung asal Sulut, jadi perlu dipertahankan oleh pengekspor di daerah.
Pengiriman rumah ke Maldives juga menyertakan belasan tukang untuk memasang kembali rumah panggung itu. Jadi selain membeli produk Sulut, para tukang asal Sulut juga mendapat kerja berangkat langsung ke Maldives.
Selain Maldives, rumah panggung produksi perajin Woloan juga dibeli Belanda, Perancis, Australia, Selandia Baru dan Tanzania.
Meski rumah panggung Woloan menjadi andalan produk ekspor, perhatian Pemerintah memang terus ditingkatkan. Usaha perajin bersifat alami, sejumlah pengusaha mengharapkan adanya sentuhan modal ataupun bantuan peralatan untuk menopang usaha mereka.
"Rumah adat Minahasa atau yang biasa disebut rumah panggung diekspor ke Maldives sebanyak dua unit," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, T Hasudungan Siregar, di Manado, Kamis.
Hasudungan mengatakan dua unit rumah panggung tersebut dengan volume 57,45 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara dan daerah sebesar 55.087 dolar Amerika Serikat (AS).
Maldives katanya merupakan pasar baru pengiriman rumah panggung asal Sulut, jadi perlu dipertahankan oleh pengekspor di daerah.
Pengiriman rumah ke Maldives juga menyertakan belasan tukang untuk memasang kembali rumah panggung itu. Jadi selain membeli produk Sulut, para tukang asal Sulut juga mendapat kerja berangkat langsung ke Maldives.
Selain Maldives, rumah panggung produksi perajin Woloan juga dibeli Belanda, Perancis, Australia, Selandia Baru dan Tanzania.
Meski rumah panggung Woloan menjadi andalan produk ekspor, perhatian Pemerintah memang terus ditingkatkan. Usaha perajin bersifat alami, sejumlah pengusaha mengharapkan adanya sentuhan modal ataupun bantuan peralatan untuk menopang usaha mereka.