Sentani (Antara News) - Delegasi Uni Eropa mengunjungi Kampung Wambena di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Rabu, guna meninjau proyek pemantauan partisipatif oleh masyarakat sipil pada proses perencanaan tata guna lahan untuk pembangunan rendah emisi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura Jerry F Dien kepada Antara di Sentani, Rabu, mengatakan, kunjungan kerja melalui program "Participatory Monitoring by Civil Society of Land-use Planning for Low-emissions Development Strategies (ParCiMon)" ini didanai oleh Uni Eropa.
"ParCiMon merupakan lembaga donor yang fokus membantu Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam upaya mengendalikan emisi karbon," ujarnya.
Menurut Jerry, setahun yang lalu delegasi Uni Eropa memilih Kampung Wambena sebagai kampung percontohan untuk program pengendalian emisi karbon, sehingga di tahun ini ingin ditinjau sejauh mana perkembangannya.
"Jadi kelompok kerja (pokja) yang sudah dibentuk dan dikelola oleh elemen masyarakat diminta untuk memaparkan hasil dari cara-cara pengendalian emisi karbon dengan menjaga lingkungan," katanya lagi.
Dia menuturkan dengan percepatan pertumbuhan pembangunan saat ini di Kabupaten Jayapura, harus terus memperhatikan pelestarian lingkungan sehingga program pengendalian emisi karbon ini dipandang sudah tepat.
"Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui regulasi yang ada, terus mencoba mengendalikan cagar alam Cycloop dan Danau Sentani sebagai cagar alam dunia dan paru-paru dunia," ujarnya.
Dia menambahkan dengan adanya program pengendalian emisi karbon dari ParCiMon bersama delegasi Uni Eropa ini diharapkan pengelolaan sumber daya alam dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura Jerry F Dien kepada Antara di Sentani, Rabu, mengatakan, kunjungan kerja melalui program "Participatory Monitoring by Civil Society of Land-use Planning for Low-emissions Development Strategies (ParCiMon)" ini didanai oleh Uni Eropa.
"ParCiMon merupakan lembaga donor yang fokus membantu Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam upaya mengendalikan emisi karbon," ujarnya.
Menurut Jerry, setahun yang lalu delegasi Uni Eropa memilih Kampung Wambena sebagai kampung percontohan untuk program pengendalian emisi karbon, sehingga di tahun ini ingin ditinjau sejauh mana perkembangannya.
"Jadi kelompok kerja (pokja) yang sudah dibentuk dan dikelola oleh elemen masyarakat diminta untuk memaparkan hasil dari cara-cara pengendalian emisi karbon dengan menjaga lingkungan," katanya lagi.
Dia menuturkan dengan percepatan pertumbuhan pembangunan saat ini di Kabupaten Jayapura, harus terus memperhatikan pelestarian lingkungan sehingga program pengendalian emisi karbon ini dipandang sudah tepat.
"Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui regulasi yang ada, terus mencoba mengendalikan cagar alam Cycloop dan Danau Sentani sebagai cagar alam dunia dan paru-paru dunia," ujarnya.
Dia menambahkan dengan adanya program pengendalian emisi karbon dari ParCiMon bersama delegasi Uni Eropa ini diharapkan pengelolaan sumber daya alam dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.