Kendari  (Antara News) - Harga beras di pasar tradisional di Kota Kendari Sulawesi Tenggara, naik lagi sebesar Rp30.000 per karung (ukuran 50 kg) setelah dua kali mengalami kenaikkan setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Pantauan di Pasar Tradisional Andonohu Kendari, Sabtu harga beras yang pekan lalu sebesar Rp410.000/karung, naik menjadi Rp440.000/ karung.

Sebelum harga BBM naik, harga beras masih Rp380.000/karung dan setelah harga BBM naik, harga beras naik menjadi Rp390.000/karung.

"Kami terpaksa menaikkan harga beras karena harga yang kami terima dari distributor beras di daerah ini juga sudah naik," kata salah seorang pedagang beras di Pasar Andonohu Kendari, Ny Irun (34), Sabtu.

Menurut dia pihak distributor beras menaikkan harga, karena harga beras di sentra-sentra produksi beras juga menaikan harga setelah harga BBM naik

 Selain itu kata dia, juga ongkos angkutan dari sentra produksi beras ke pasar-pasar, juga naik.

"Makanya, pascapemerintah menaikkan harga BBM, pihak distributor juga menaikkan harga beras, bahkan dalam satu bulan terakhir harga beras sudah tiga kali naik," katanya.

Keterangan serupa juga diungkapkan H Sjasumddin (42), juga pedagang beras di Pasar Andonohu Kendari.

Menurut dia, para distributor beras menaikkan harga beras, karena selain harga beras di tingkat produsen sudah naik, juga ongkos jasa buruh sudah naik.

"Alasan dari pihak distributor menaikkan beras seperti itu, selain harga di tingkat produsen yang naik, juga ongkos jasa buruh sudah naik," katanya.

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024