Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyediakan anggaran sekitar Rp350 juta untuk pemulihan paskaterjadinya bencana di daerah itu.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kendari, Muhamad Erwin di Kendari, Jumat, mengatakan, selain menyediakan anggaran, BPBD juga sudah menyiapkan seluruh perlengkapan teknis dan perlengkapan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Sarana atau perlengkapan siaga bencana kami sudah siapkan seperti mesin penjernih air, perahu karet, tenda darurat serta perlengkapan teknis lainnya," kata Erwin.
Dia mengatakan, persiapan yang dilakukan pihaknya tersebut setelah adanya peringatan potensi bencana yang disampaikan Badan Meteorologi dan Geofisika Kendari saat peralihan musim seperti yang terjadi saat ini.
Menurut dia, mengatasi masalah bencana tidak bisa hanya dititikberatkan kepada pemerintah atau instansi terkait seperti BPBD Kendari, tetapi perlu keterlibatan semua pihak, khususnya warga.
Dia mengatakan, guna mencegah terjadinya bencana, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mewaspadai terjadinya ancaman banjir dan tanah longsor yang berpeluang terjadi di daerah itu.
"Kami juga gencar melakukan sosialisasi waspada bencana kepada masyarakat, termasuk berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait mengantisipasi banjir dan penanganan infrastruktur yang ada," ujar Erwin.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kendari, Muhamad Erwin di Kendari, Jumat, mengatakan, selain menyediakan anggaran, BPBD juga sudah menyiapkan seluruh perlengkapan teknis dan perlengkapan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Sarana atau perlengkapan siaga bencana kami sudah siapkan seperti mesin penjernih air, perahu karet, tenda darurat serta perlengkapan teknis lainnya," kata Erwin.
Dia mengatakan, persiapan yang dilakukan pihaknya tersebut setelah adanya peringatan potensi bencana yang disampaikan Badan Meteorologi dan Geofisika Kendari saat peralihan musim seperti yang terjadi saat ini.
Menurut dia, mengatasi masalah bencana tidak bisa hanya dititikberatkan kepada pemerintah atau instansi terkait seperti BPBD Kendari, tetapi perlu keterlibatan semua pihak, khususnya warga.
Dia mengatakan, guna mencegah terjadinya bencana, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mewaspadai terjadinya ancaman banjir dan tanah longsor yang berpeluang terjadi di daerah itu.
"Kami juga gencar melakukan sosialisasi waspada bencana kepada masyarakat, termasuk berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait mengantisipasi banjir dan penanganan infrastruktur yang ada," ujar Erwin.