Bombana  (Antara News) - Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Direktorat Pendidikan Sekolah Menegah Atas (SMA) meninjau pembangunan gedung Unit Sekolah Baru (USB) yang telah menelan dana sebsar Rp1,9 miliar di SMA Negeri I Kabaena Tengah, Kabupaten Bombana,Sulawesi Tenggara.

Tim itu juga akan melakukan penjaringan calon USB bagi kecamatan di Bombana yang belum memiliki SMA negeri maupun swasta, kata Kepala Bidang SMP-SMA/SMK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Bombana, Budiman A Razak di Rumbia, ibukota Bombana, Sabtu.

Budiman menuturkan dari 22 kecamatan di Bombana, masih terdapat beberapa diantaranya yang belum ada SMA di wilayahnya,kalaupun ada itu hanyalah berstatus swasta dan tidak memiliki gedung.

Masih adanya sejumlah wilayah yang tidak memiliki SMA yang berstatus negeri maupun swasta, juga berpengaruh pada Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA di Kabupaten Bombana yang rata-rata baru mencapai 60 persen, jauh dari standar nasional yaitu di atas 80 persen.

Salah satu wilayah yang sama sekali tidak memiliki SMA,lanjut Budiman yaitu Kecamatan Matausu, sehingga APK-nya hanyalah nol persen.

"APK artinya adalah jumlah peserta didik yang usia sekolah yang sekolah di wilayah tertentu, atau untuk SMA usia 15-18 tahun di Matausu belum ada (nol) karena belum ada SMA-nya,"ujar Budiman.

Akibat tidak adanya SMA di wilayah Matausu lanjut Budiman, semua alumni SMP yang ada harus menyeberang ke Kecamatan Poleang barat bahkan ada juga yang memilih menuntut ilmu ke Kabupaten/Kota lainnya di Sultra, salah satunya seperti Kolaka.

Budiman mengatakan, belum adanya SMA di wilayah itu salah satu penyebabnya adalah lahan untuk bangunan sekolah yang tidak ada.

Disana belum ada lahan yang siap dihibahkan oleh masyarakat. Kita berharap pihak Pemerintah Kecamatan setempat berinisiatif untuk menghimbau masyarakatnya agar mau menyediakan lahan guna mendekatkan anak-anak usia sekolah dalam menuntut ilmu.

Pewarta : Jumrad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024