Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), meminta warga mewaspadai bahaya HIV/AIDS karena tidak hanya mewabah ke orang deasa tetapi juga telah menjangkiti anak-anak.
"Saat ini HIV cenderung meningkat dan tidak hanya menulari kalangan pekerja seks, pengguna narkoba suntik, dan pelaku hubungan seks tak aman, namun telah menulari ibu rumah tangga dan bayi dalam kandungan," kata Wakil Wali Kota Kendari, Musadar Mappasoma, di Kendari, Sabtu.
Ibu rumah tangga dan bayi dalam kandungan tertular HIV melalui transmisi secara heteroseksual, jarum suntik tidak steril dan transfusing tidak darah yaaman.
Untuk menyelesaikan permasalahan HIV/AIDS kata Musadar, diperlukan kerja sama lintas sektor, kepedulian dari masyarakat luas disamping komitmen yang kuat dari pemerintah.
"Pemerintah tengah menggencarkan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat agar virus mematikan tersebut dapat ditekan," katanya.
Dalam meakukan sosialisasi katanya, selalu bekerja sama dengan pihak Komisi Penanggunagnan AIDS (KPA) Kendari.
Selain itu katanya, pemerintah sudah menyiapkan pusat layanan konsultasi HIV/AIDS di setiap rumah sakit.
"Harapan kami, warga bisa memanfaatkan pusat pelayanan konsultasi HIV/AIDS yang tersedia pada dua rumah sakit tersebut. Konsultasi sangat penting, karena dengan konsultasi kita tahu penyebab, penyebaran dan akibat dari HIV/AIDS," katanya.
"Saat ini HIV cenderung meningkat dan tidak hanya menulari kalangan pekerja seks, pengguna narkoba suntik, dan pelaku hubungan seks tak aman, namun telah menulari ibu rumah tangga dan bayi dalam kandungan," kata Wakil Wali Kota Kendari, Musadar Mappasoma, di Kendari, Sabtu.
Ibu rumah tangga dan bayi dalam kandungan tertular HIV melalui transmisi secara heteroseksual, jarum suntik tidak steril dan transfusing tidak darah yaaman.
Untuk menyelesaikan permasalahan HIV/AIDS kata Musadar, diperlukan kerja sama lintas sektor, kepedulian dari masyarakat luas disamping komitmen yang kuat dari pemerintah.
"Pemerintah tengah menggencarkan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat agar virus mematikan tersebut dapat ditekan," katanya.
Dalam meakukan sosialisasi katanya, selalu bekerja sama dengan pihak Komisi Penanggunagnan AIDS (KPA) Kendari.
Selain itu katanya, pemerintah sudah menyiapkan pusat layanan konsultasi HIV/AIDS di setiap rumah sakit.
"Harapan kami, warga bisa memanfaatkan pusat pelayanan konsultasi HIV/AIDS yang tersedia pada dua rumah sakit tersebut. Konsultasi sangat penting, karena dengan konsultasi kita tahu penyebab, penyebaran dan akibat dari HIV/AIDS," katanya.