Palu (Antara News) - Komandan Korem 132/Tadulako Kolonel Inf Ilyas Alamsyah Harahap meminta jurnalis tidak memberitakan tawuran antarwarga di Sulawesi Tengah secara berlebihan untuk turut menciptakan ketenteraman.

        "Janganlah dibesar-besarkan, itu bisa saja mengganggu masyarakat," kata Ilyas Alamsyah saat acara "kopi pagi" dengan jajaran pers di Palu, Selasa.

        Bentrok antarwarga kerap terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah seperti Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Bentrok tersebut juga beberapa kali memakan korban jiwa dan menimbulkan kerugian material bernilai ratusan juta rupiah.

        Menurutnya, ada pihak yang sengaja memancing di air keruh seghingga bentrok masih terjadi. "Ada pihak yang mungkin tidak ingin damai dan menjadi provokator," katanya.

        Olehnya, dia meminta jurnalis juga turut berperan dalam menciptakan kedamaian terutama dengan tidak memberitakan secara berlebihan.

        Baru-baru ini Korem 132/Tadulako membangun pos penjagaan di perbatasan kelurahan Duyu dan Kelurahan Pengawu yang sering dilanda bentrok antarwarga di Kota Palu.

        Pos tersebut bertujuan untuk memudahkan pengendalian penduduk agar tidak terlibat tawuran.

        Ilyas Alamsyah mengatakan dengan berdirinya pos penjagaan itu bentrokan antarwarga yang kerap terjadi bisa dihentikan karena mengganggu ketenteraman masyarakat.

        "Jangan lagi ada pertikaian sesama saudara, kita sendiri yang rugi," ujar Ilyas.

        Dia mengatakan dua aparat TNI nantinya akan ditugaskan secara bergantian di pos yang selesai dibangun dalam satu pekan tersebut.

        Korem 132/Tadulako sendiri juga membangun satu pos serupa di perbatasan Kelurahan Nunu dan Kelurahan Tavanjuka yang juga kerap terjadi bentrok antarwarga.

        "Ke depannya, kita akan bangun pos serupa di sejumlah titik rawan," katanya.

Pewarta : Oleh Riski Maruto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024