Kendari  (Antara News) - Ketersediaan pangan, baik beras maupun bahan pangan lokal lainnya seperti jagung, umbi-umbian dan sagu cukup tersedia hingga akhir tahun 2014.

"Masyarakat tidak perlu ragu terhadap cadangan pangan sebab hingga saat ini, kita masih mempunyai cadangan pangan yang tergolong cukup banyak bahkan bisa dikategorikan surplus tahun ini," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan provinsi Sulawesi Tenggara, Ir Yesna Suarni,MSc di Kendari, Selasa.

Data yang dihimpun dari Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Ir Alimuddin dan Kepala Bidang Distribusi dan Harga Ir.Abdul Tami ,MSi menyebutkan cadangan beras saat ini masih mencapai 120 ribu ton, jagung 29 ribu ton, ubi kayu 158 ribu ton, ubi jalar 21 ribu ton, sagu mencapai 5,8 ribu ton, talas dan kedelai walaupun stok sedikit namun untuk konsusmi lokal cukup memenuhi konsumen.

Khusus daging, juga tergolong cukup tersedia yakni untuk daging sapi cadangannya masih mencapai 2.000 ton, daging ayam (potong dan ayam kampung) mencapai 5.800 tob dan tulur ayam walaupun tergolong kurang diakhir bulan ini namun stoknya masih mencapai kisaran 2.000 sampai 2.500 ton.

Terkait peringatakan Hari Pangan Sedunia tingkat provinsi di Sultra, Kata Yesna, seharusnya dilaksanakan setiap tanggal 16 Oktober 2014, namun untuk tingkat provinsi baru akan dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2014 atau mengalami penundaan yang seharusnya dilaksanakan 26 November 2014.

Pengunduran pelaksanaan hari pangan tingkat provinsi di Sultra itu karena banyaknya kesibukan Gubernur Sultra yang berkeinginan untuk menghadiri langsung kegiatan yang dianggap penting tersebut.

Namun demikian, lanjut Yesna Suarni, kegiatan lomba peringatan hari pangan ditingkat kabupaten kota justruh sudah dilaksanakan yakni di Kabupaten Kolaka dan Wakatobi.

Khusus ditingkat provinsi, yang kegiatannya akan dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Kendari juga akan dilakukan lomba olahan pangan lokal dari masing-masing kabupaten di Sultra.

Ia mengatakan, esensi dari pada lomba pangan lokal itu bertujuan untuk mensosialisasikan potensi dan pemanfaatan pangan lokal serta pembudayaan pangan lokal agar dapat mengurangi konsumsi beras dan gandum dengan meningkatnya diversifikasi pangan.

Disamping meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, inovasi, kreasi kelompok/masyarakat agar mampu menciptakan produk berciri khas daerah yang unik yang dikemas dalam pegertian terkait keluarga yang selalu mengedepankan makan lokal daerah yang dikemas dalam istilah pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).


Pewarta : oleh Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024