Kendari (Antara News) - Mantan Bupati Kendari dua periode H Abdul Razak Porosi wafat dalam usia 75 tahun, Kamis 16/10 di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Kabar duka itu disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Pemerintah Kota Kendari, Trikora Irianto, di Kendari, Jumat.
Sesuai kabar duka yang diterima dari pihak keluarga almarhum, disebutkan bahwa Abdul Razak Porosi yang wilayah yang pernah dipimpinnya telah menjadi Kabupaten Konawe itu, mengembuskan nafas terakhir pukul 14:15 Wita.
Abdul Razak Porosi dikabarkan sudah lama menderita sakit komplikasi, yakni sejak masih menjadi anggota DPR-RI dari PDI Perjuangan asal daerah pemilihan Sultra periode 2004-2009.
Saat ini, jenazah almarhum direncanakan diterbangkan dari Jakarta menuju Bandara Haluoleo Kendari, kemudian dibawa ke kampung halamannya di Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe untuk dikebumikan.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam pada Kamis 16/10 siang saat menerima berita duka tersebut merasa terkejut setelah mendapat berita dari stafnya pada suatu acara di Kendari.
"Terus terang, masyarakat Sultra khususnya warga Kota Kendari dan Konawe kehilangan seorang sosok yang dinilai telah berjasa membangun daerah Konawe yang dulu sebagai Kabupaten Kendari," ujarnya.
Kabar duka itu disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Pemerintah Kota Kendari, Trikora Irianto, di Kendari, Jumat.
Sesuai kabar duka yang diterima dari pihak keluarga almarhum, disebutkan bahwa Abdul Razak Porosi yang wilayah yang pernah dipimpinnya telah menjadi Kabupaten Konawe itu, mengembuskan nafas terakhir pukul 14:15 Wita.
Abdul Razak Porosi dikabarkan sudah lama menderita sakit komplikasi, yakni sejak masih menjadi anggota DPR-RI dari PDI Perjuangan asal daerah pemilihan Sultra periode 2004-2009.
Saat ini, jenazah almarhum direncanakan diterbangkan dari Jakarta menuju Bandara Haluoleo Kendari, kemudian dibawa ke kampung halamannya di Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe untuk dikebumikan.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam pada Kamis 16/10 siang saat menerima berita duka tersebut merasa terkejut setelah mendapat berita dari stafnya pada suatu acara di Kendari.
"Terus terang, masyarakat Sultra khususnya warga Kota Kendari dan Konawe kehilangan seorang sosok yang dinilai telah berjasa membangun daerah Konawe yang dulu sebagai Kabupaten Kendari," ujarnya.