Kupang (Antara News) - Pemadaman listrik secara bergilir sejak Senin (29/9), cukup mengganggu aktivitas perkantoran dan usaha di Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

         General Manager PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur yang dikonfirmasi melalui telepon, Rabu mengatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan perusahan itu harus mengambil kebijakan untuk melakukan pemadaman secara bergilir.

         Menurut dia, faktor utama adalah suplay listrik dari PLTU Bolok ke sistem Kupang mengalami defisit hingga enam Mega Watta (MW).

         Selain itu, salah satu mesin pembangkit listrik milik PLN di PLTD Tenau berdaya empat MW mengalami kerusakan.

         Faktor lain menurut dia, adalah adanya peningkatan penggunaan daya di Pabrik Semen Kupang dari biasanya tiga MW menjadi tujuh  MW.

         "Kontrak antara Pabrik Semen Kupang dengan PLN memang sembilan MW sehingga peningkatan penggunaan daya tidak bisa dilarang," katanya.

         Kondisi inilah yang menyebabkan pihaknya harus mengambil kebijakan untuk melakukan pemadaman secara bergilir mulai pagi hari, kata Richard Safkaur yang mengaku sedang berada di luar Kupang.

         Mengenai upaya, dia mengatakan, untuk menghindari pemadaman yang lebih luas, pihaknya sudah meminta bantuan peralatan mesin pembangkit dari Ambon.

         Peralatan mesin itu diperkirakan baru akan tiba di Kupang paling lambat Kamis (2/10) menggunakan pesawat cargo, katanya.

         "Kami hanya berupaya agar pemadaman tidak meluas sambil menunggu suplay daya dari PLTU Bolok kembali normal," katanya.

Pewarta : Oleh Bernadus Tokan
Editor :
Copyright © ANTARA 2024