Andoolo  (Antara News) - Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara membangun sarana Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) di desa-desa melalui gerakan kelompok masyarakat.

Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Konawe Selatan Saala di Andoolo, Senin mengatakan kekurangan air bersih di perdesaan di Konawe Selatan tidak dapat ditanggulangi dengan hanya mengandalkan proyek yang bersumber dari APBD dan APBN setiap tahunnya.

"Penyediaan air bersih melalui gerakan kelompok masyarakat lebih efektif dan efisien, dibandingkan dilaksanakan pihak ketiga karena membutuhkan mekanisme yang panjang," katanya.

Sistem proyek yang pengerjaannya oleh rekanan berdampak pada asas manfaat yang tidak tercapai, bahkan faktanya selesai proyek, SPAM tlebih banyak yang tidak dimanfaatkan.

"Pembangunan SPAM melalui kelompok masyarakat akan lebih bermanfaat dan difungsikan untuk kebutuhan masyarakat. Tahun ini, Dinas PU memulai percepatan pembangunan melalui kelompok masyarakat Iwoi Moroa Desa Marga Cinta Kecamatan Moramo," kata Kadis Saala.

Menurut mantan Kepala Bagian Pembangunan Setda Konawe Selatan itu bahwa distribusi air bersih pada 365 desa dari 22 Kecamatan masih jauh dari harapan.

Bahkan, warga masih mengandalkan sumur dan sungai sebagai sumber air bersih. Dinas PU dan Tata Ruang Konsel hanya mampu membangun 5-10 persen SPAM setiap tahunnya, sementara kebutuhan air bersih cukup besar.

"Untuk itulah Pemda Konsel melalui dinas PU melaksanakan kegiatan dengan gerakan masyarakat. Masyarakat yang mengerjakan dengan sumber air bersih di desa-nya, kemudian Dinas PU tinggal memberikan bantuan perpipaannya," tambahnya.

Mantan Kepala Bidang Cipta Marga Dinas PU itu menambahkan, untuk tahun 2014, pembangunan penyediaan air bersih dengan gerakan masyarakat yang dimulai dari Desa Marga Cinta Kecamatan Moramo dengan panjang perpiaaannya sudah mencapai 1500-san meter.

"Ini yang akan kita tingkatkan di setiap tahunnya. Dengan harapan penyediaan air bersih dapat tertangani melalui kegiatan percepatan dari masyarakat itu sendiri," kata Saala.

Pewarta : Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024