Kendari   (Antara News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penghargaan Anugerah Keaksaraan kepada tiga gubernur yang dinilai telah berkomitmen dan berprestasi dalam program penuntasan tuna aksara di tanah air.

Ketiga gubernur tersebut, gubernur Sumatera Barat Irwan Prayaitno, Gubernur Sulawesi Tenggara H Nur Alam dan Gubernur Papua yang diwakili Sekertaris Daerah, pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-49 tahun 2014 di Kendari, Sabtu.

Selain tiga gubernur, juga anugerah keaksaraan pada puluhan bupati dan wali kota di Indonesia serta dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan pemerhati masalah pendidikan yang diserahkan oleh Mendikbud, Prof Moh Nuh.

Gubenur Sumater Barat memperoleh Anugerah Aksara Utama, gubernur Sultra Anugerah Madya dan Gubernur Papua memperoleh Anugerah Pratama.

"Perolehan anugerah aksara utama bagi Sumatera Barat atas komitmen pemerintah provinsi dalam dalam mengalokasikan dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tertinggi untuk program peningkatan keaksaraan," ujar Dirjen pendidikan dan PAUD Kemendikbud, Prof Hamid Muhammad.

Sedangkan Gubernur Sultra menerima pengharagaan Aksara Madya karena dinilai telah berhasil melakukan capaian maksimal dan perhatiannya terhadap program keaksaraan masyarakat marjinal.

Begitu pula dengan Gubernur Papua, menerima anugerah Aksara Pratama yang sudah dinilai membaik terhadap kemajuan dan peningkatan pendidikan di wilayahnya.

"Memang tiap tahun kami memberikan penghargaan ini terhadap gubernur dan bupati atau walikota yang dinilai mempunyai komitmen kuat untuk program-program keaksaraan," ujar Hamid Muhammad.

Ia juga menjelaskan, program keaksaraan yang dijalankan dibeberapa daerah terbukti telah mendapatkan pengakuan internasional yaitu, penghargaan Aksara dari UNESCO.

Gubernur Nur Alam dalam keterangan terpisah mengatakan, pembangunan pendidikan serta kesetaraan jender sudah dilakukan beberapa tahun lalu dan bahkan masuk dalam program visi-misi pembangunan Sultra periode 2013-2018.

Dimana dalam misi tersbut ada lima tujuan program diantaranya meningkatkan kuaalitas pendidikan, revitalisasi, membangunan ekonomi masyarakat yang merata dari kabupaten kota serta penciptaan lapangan kerja disegala bidang dan pemerataan pembangunan dalam kawasan strategis.

"Jadi sejak saya dilantik jadi gubernur Februari 2008 lalu, program pementasan buta aksara dengan mengalokasikan APBD senilai Rp4,7 miliar, dan tahun berikitnya terus mengalaami peningkatan hingga mencapai puluah miliar pertahun," ujaranya.





Pewarta : Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024