Jayapura   (Antara News) - Monumen prasasti yang dibangun di tapal batas Republik Indonesia dengan Papua Nu Gini atas kesepakatan kedua belah pihak segera diresmikan pada Oktober 2014.

         "Plakat pada monumen prasasti itu akan ditandatangani kedua belah pihak pada Oktober," kata Direktur Wilayah Administrasi dan Perbatasan Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) Budiono Sumbambang pada rapat koordinasi kerja sama perdagangan perbatasandi Jayapura, Papua, Kamis.

         Rapat koordinasi itu digelar oleh Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemdag).

         Hadir pada pembukaan rapat koordinasi itu, Sekretaris Ditjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kemdag DR Parluhutan Tado Sianturi.

         Dari unsur pemerintah daerah, dihadiri antara lain Asisten II Setda Papua  Ellia Loupatty, mewakili Gubernur Papua Lukas Enembe.

         Budiono mengemukakan rencana peresmian monumen prasasti di tapal batas RI-PNG itu, ketika mempresentasikan materi tentang peran pemerintah daerah sarana prasarananya dalam mendukung kegiatan perdagangan lintas batas.

         "Kedua belah pihak (RI-PNG) telah bersepakat terkait lokasi pembangunan prasasti dan mekanisme pembiayaannya, sehingga akan diresmikan pada Oktober mendatang," ujarnya.

         Ia juga mengemukakan bahwa pihak PNG akan meresmikan penggunaan Pas Lintas Batas (PLB) Wutung, mulai 2 Oktober 2014.

         Selain itu, Pemerintah RI dan PNG juga akan membahas perubahan "Special Arrangement on Customary Border Crossing" yang disepakati pada 1993.

         Menurut Budiono, hal-hal yang menjadi urgensi perubahan "Special Arrangement" tersebut yakni, perubahan wilayah administrasi perbatasan, ketentuan tentang kepemilikan tanah ulayat, perubahan kartu lintas batas, penmgaturan tentang penduduk perbatasan, dan pengaturan tentang kartu bea cukai.

         "Tentu juga akan ada masukan tentang hal urgen lainnya," ujarnya.

Pewarta : Anwar Maga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024