Kendari  (Antara News) - Harga cabai di Pasar Sentral Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), dijual seharga Rp30.000/kg mengalami kenaikan dari harga biasa yakni Rp25.000/kg.

Pantauan Antara, di Pasar tradisional terbesar di Kota Kendari itu, Rabu, harga cabai rawit yang pekan lalu dijual seharga Rp25.000/kg, naik menjadi Rp30.000/kg disebabkan oleh kurangnya pasokan dari petani.

Begitu pula harga cabai merah kriting yang mengalami kenaikan menjadi Rp40.000/kg dari harga normal Rp30.000/kg hingga Rp35.000/kg.

"Mahalnya harga cabai ini karena pasokan dari petani berkurang, mungkin karena musim panas jadi produksi cabai berkurang, dengan mahalnya harga cabai permintaan konsumen juga menurun," ujar Wa Raiya (46), pedagang cabai di pasar tradisional terbesar dikota itu.

Ia menambahkan harga baru akan stabil kembali setelah stok cabai yang tersedia di tingkat pedagang mulai banyak. Kebutuhan Cabai Rawit di pasar tersebut di penuhi oleh petani lokal yang ada di daerah itu.

Keterangan serupa juga disampaikan pedagang cabai lainnya di pasar sentral Kota Kendari, Misra (37).

Menurut dia, dengan naiknya harga cabai para pedagang mengalami penurunan pendapatan sebab kurangnya permintaan dari konsumen.

"Kami, Saat ini dalam sehari paling banyak yang laku (terjual-red) sekitar 6 sampai 8 kilogram/hari," ujarnya.

Para pedagang tersebut masih bisa bertahan menjual cabai, karena yang dijajakan bukan hanya cabai, melainkan juga menjual bumbu masak lain, seperti bawang merah, bawang putih, asam, tomat, kunyit, lengkuas dan merica.

"Untung masih ada barang lain berupa bumbu masak yang kami jual, sehingga masih bisa mendapat keuntungan biar sedikit, tetapi saya syukuri karena dengan keuntungan itu masih dapat mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari,"ujarnya

Pewarta : Laode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024