Kendari  (Antara News) - Kadis Diknas dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara H Damsid mengatakan, penyandang buta aksara di Sulawesi Tenggara hingga 2014 ini berjumlahg 57.789 atau mengalami penurunan dibanding data 2012-2013 yang mencapai 75 ribu orang lebih.

"Penurunan angka penyandang buta akasa tersebut, berkat kebijakan dan perhatian gubernur Sultra Nur Alam melalui program Bahteramas dalam rangka penuntasan wajib belajar 12 tahun dengan penyediaan anggaran APBD dari tahun ke tahun terus mengalami peningakatan," ujaranya, di Kendari, Selasa.

Dalam rangkaian usai mendampingi saat mendampingi Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (Dirjen Paudni) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. Wartanto.

Kehadiran Direktur Paudni di Kendari, dalam rangka melakukan pertemauan dengan Pemprov Sultra terkait kesiapan menyambuta hari aksaran nasional ke-49 yang puncaknya akan dilaksanakan 20 september 2014 di Kota Kendari.

Menurut Kadis Diknas Sultra, harapan gubernur Sultra terhadap pengurangan angka buta aksara Sultra maka pada tahun 2014 menyediakan dana APBD sebesar Rp4,3 miliar.

"Setiap anak penyandang buta akasara diberikan sebesar Rp365.000 yang dikordinir melalui kelompok pusat Kegiatan Belajar Mmasyarakat (PKBM) di seluruh kabupaten dan kota di Sultra," ujaranya.

Terkait hari aksara nasional ke-49 di Kota Kendari, Damsid mengatakan, semuanya dalam tahap persiapan dengan beberapa agenda kegiatan serta lomba yang sudah terstruktur antara panitia pusat dan daerah seperti gebyar PAUD yang melibatkan ratusan taman kanak-kanak (TK) se Kota Kendari.

Disamping kegiatan lain seperti lomba mengambar dan mewarnai, membaca puisi, lomba menyanyi serta kegiatan pameran taman baca masyarakat yang menjadi binaan dari PKBM-PKBM yang sudah mandiri.

"Jadi puncak kegiatan lomba itu akan dilaksanakan pada tanggal 19 september atau sehari sebelum puncak hari "H"," ujar Damsid seraya menambahkan bahwa kegiatan taman baca masyarakat itu awalnya akan dihadiri sastrawan yang juga bintang film nasional, Slamet Rahardjo namun batal hadir di Kendari dengan alasan kesehatan.

Sedangkan puncak kegiatanya pada 20 September 2014 yang rencanankan akan dibuka Mendiknas dan Kebudayaan RI dan dihadiri Kepala BKKBN pusat, perwakilan UNESCO, para gubernur dan bupati/wali kota se Indonesia.



Pewarta : Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024