Mamuju (Antara News) - Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh menyatakan kecewa karena toilet sejumlah kantor satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pemerintah provinsi setempat jorok.
"Saya kecewa melihat kebersihan toilet (kakus) sejumlah kantor SKPD di lingkup Pemprov Sulbar yang tampak jorok, dan dijadikan tempat penampungan barang," kata Gubernur Sulbarh di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan seusai melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah kantor SKPD di kompleks perkantoran Gubernur Sulbar menjadi kecewa karena ternyata selama ini kebersihan kamar kecil itu itu tidak dijaga.
"Kalau toilet kotor itu mencerminkan seluruh isi kantor jorok. Ini harus dievaluasi seluruh SKPD karena umumnya memiliki ruangan kotor dan tentu akan berpengaruh pada pelayanan pemerintahan di Sulbar," katanya.
Menurut dia, selain tampak jorok kepala SKPD juga banyak yang tidak masuk kantor memberikan pelayanan pemerintahan.
"Dari enam SKPD yang saya kunjungi ada tiga kepala SKPD yang tidak masuk kantor karena perjalanan dinas, dan tanpa alasan yang jelas," katanya.
Gubernur mengatakan, SKPD yang tidak berkantor karena sering melakukan perjalanan dinas yang tidak penting akan dievaluasi pemerintah dan akan diganti dengan pejabat yang lebih baik dan profesional bekerja.
"Saya sudah sering mengatakan, pejabat yang berkinerja buruk menghabiskan anggaran untuk hal tidak penting dan tidak bekerja profesional akan dinonjobkan," katanya.
"Saya kecewa melihat kebersihan toilet (kakus) sejumlah kantor SKPD di lingkup Pemprov Sulbar yang tampak jorok, dan dijadikan tempat penampungan barang," kata Gubernur Sulbarh di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan seusai melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah kantor SKPD di kompleks perkantoran Gubernur Sulbar menjadi kecewa karena ternyata selama ini kebersihan kamar kecil itu itu tidak dijaga.
"Kalau toilet kotor itu mencerminkan seluruh isi kantor jorok. Ini harus dievaluasi seluruh SKPD karena umumnya memiliki ruangan kotor dan tentu akan berpengaruh pada pelayanan pemerintahan di Sulbar," katanya.
Menurut dia, selain tampak jorok kepala SKPD juga banyak yang tidak masuk kantor memberikan pelayanan pemerintahan.
"Dari enam SKPD yang saya kunjungi ada tiga kepala SKPD yang tidak masuk kantor karena perjalanan dinas, dan tanpa alasan yang jelas," katanya.
Gubernur mengatakan, SKPD yang tidak berkantor karena sering melakukan perjalanan dinas yang tidak penting akan dievaluasi pemerintah dan akan diganti dengan pejabat yang lebih baik dan profesional bekerja.
"Saya sudah sering mengatakan, pejabat yang berkinerja buruk menghabiskan anggaran untuk hal tidak penting dan tidak bekerja profesional akan dinonjobkan," katanya.