Andoolo  (Antara News) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe Selatan beserta pengurus komite sepakat menurunkan iuran komite di SMAN 6 Andoolo setelah orang tua siswa keberatan.

Sekretaris Komite SMAN 6 Konsel Abusran Tokase di Andoolo, Jumat, mengatakan iuran komite SMAN 6 Andoolo diturunkan dari Rp960 ribu/tahun atau Rp80 ribu/bulan menjadi Rp600 ribu/tahun atau setiap bulannya Rp50 ribu.

Kesepakatan itu dilakukan setelah dilaksanakan rapat bersama antara pengurus Komite, pihak sekolah dan dihadiri orang tua murid dengan disaksikan perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe Selatan.

Dari sejumlah penggunaan dana komite yang direncanakan itu, hanya honor GTT yang tidak dikurangi, tetapi untuk honor wali kelas, honor "cleaning service" dan honor pengurus komite ditiadakan.

"Dari hasil rapat, uang komite yang akan dibayarkan setiap penanggung disepakati bersama sebesar Rp600 ribu pertahun atau dapat dibayar setiap bulannya Rp50 ribu," kata Abusran.

Menurut Abusran, iuran komite tidak ditiadakan untuk membiayai guru tidak tetap (GTT) sebanyak 15 orang, sementara dana BOS tidak ada peruntukkannya.

"Jadi hanya honor GTT yang tetap ada, sementara yang lainnya seperti biaya cleaning service, honor pengurus dan honor wali kelas yang ditiadakan," katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe Selatan Wallam mengatakan iuran uang komite di Konawe Selatan tetap ada untuk membiayai guru honorer.

Guru PNS di sekolah masih sangat terbatas, sehingga tenaga pengajar banyak dari Guru Tidak Tetap. Untuk membayar honor GTT tersebut tidak ada alokasi anggaran dari dana Bantuan Operasional Sekolah.

"Inilah yang disepakati antara pihak pengurus komite dan pihak sekolah, agar honor GTT itu dipungut biayanya dari orang tua murid," katanya.

Mantan Asisten III Setda Konawe Selatan itu menambahkan meski ada beban biaya pendidikan dari orang tua murid, sekolah atau pihak pengurus dapat meminimalisir, sehingga tidak memberatkan.

"Dengan beban Rp50 ribu setiap bulannya, orang tua muird sudah tidak keberatan, sehingga pihak sekolah, termasuk dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.

Pewarta : oleh Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024