Kendari  (Antara News) - Wali kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun, berbagi ilmu cara meraih adipura kepada peserta Workshop Energi Alternatif dari perwakilan asosiasi pemerintah kota seluruh Indoensia (Apeksi) Wilayah Sulawesi Maluku Papua, di Kendari, Kamis.

Asrun berbagi pengalaman dan ilmu tersebut saat menjadi pemateri dalam workshop tersebut, dan langsung memaparkan langkah yang ditempuh pemerintah kota Kendari meraih adipura lima kali berturut-turut dan adipura Kencana tahun 2014.

Asrun mengaku, diawal pemerintahannya tahun 2007 lalu, mulai membangun kota Kendari berdasarkan Peraturan daerah (Perda ) Kota Kendari no 10 tahun 2010 tentang visi misi kota Kendari tahun 2020. Dalam visi kota tersebut menyebutkan kota kendari tahun 2020 sebagai kota dalam taman (Green City) yang bertaqwa (Spritual City), Maju, Demokratis dan Sejatera (Smart City) dan berujung pada kota layak huni (Livable City).

"Diawal pemerintahan saya 2007-2012, saya menerapkan konsep clean city dengan penanganan single media meliputi pembersihan yang melibatkan PNS , TNI dan Polri, pengelolaan sampah serta penghijauan," katanya.

Saat menerapkan konsep itu katanya, pemerintah kota Kendari banyak mendapat penentangan dari beberapa kalangan, dan sempat menjadi batu sandungan saat mencalonkan di periode kedua, namun semua itu ditempuh karena wali kota melihat adipura ini memiliki criteria yang lebih lengkap untuk mencapai visi misi kota Kendari yang telah dibuat.

"Adipura ini kriterianya lebih lengkap dibadingkan dengan penghargaan yang lain, seperti kota sehat, kota layah anak, Wahana Tata Nugraha," katanya.

Menurutnya, untuk memperoleh adipura tidak terlalu sulit, saat itu kota Kendari merupakan kota terkotor di Sulawesi Tenggara tahun 2005, 2006 masih menjadi kota terkotor di Sultra, bahkan dari 60 kota sedang yang dinilai kota Kendari berada pada urutan ke 56.

Namun setelah mengetahui kriterianya secara detail lanjut Asrun, kota kendari mulai memenuhi criteria tersebut utamanya yang mempunyai poin cukup tinggi seperti penyebaran tanaman, penataan Tempat pengolahan Akhir (TPA), pasar dan sekolah digenjot dan tahun 2008 kota Kendari berhasil meraih piala adipura pertama.

"Mohon maaf kami tidak mengetahui seperti apa sertifikat adipura, karena kita langsung dapat piala tanpa melalui piagam," kata Asrun dihadapan para peserta workshop.

Sedangkan tropi adipura Kencana yang di peroleh kota kendari tahun 2014 ini kata Asrun, karena inovasi yang dibuat di TPA, baik pengelolaan gas metan maupun kampung mandiri energi.

Pengelolaan TPA hingga menghasilkan gas metan kata Asrun, juga melalui proses uji coba, dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki dinas kebersihan, hasilnya juga tidak mengecewakan, tahun 2013 lalu, TPA Puwatu mendapat penghargaan Air Minum dan penyehatan Lingkungan (AMPL) dari Bappenas.

"Pengelolaan TPA kami maksimalkan karena nilanya cukup tinggi dan juga merupakan inovasi, inovasi kampong mandiri juga sehingga kota Kendari bisa meraih Adipura Kencana," katanya.

Asrun menambahkan, selain di TPA Puuwatu Kendari, pemanfaatan gas metan juga dilakukan di pasar PKL dan tahun ini akan dikembangkan di kawasan perumahan PNS di Baruga.

Usai kegiatan workshop, para peserta di ajak mengunjungi pasar sentral Kendari melihat pembangunan yang dilakukan pemerintah kota Kendari.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024