Gorontalo   (Antara News) - Jepang melirik komoditas perkebunan khususnya kapuk dari Kabupaten Gorontlo Utara yang dibutuhkan sebagai bahan baku pembuatan pembersih peralatan rumah tangga seperti menghilangkan minyak pada alat-alat dapur.

     Profesor Sakhakibara, rektor Universitas Ehyme Jepang, Rabu, mengatakan pihaknya tertarik membeli kapuk dari kabupaten ini karena dinilai bersih, berkualitas, dan layak ekspor ke negaranya sesuai kebutuhan industri yang akan dikembangkan.

     "Jika memungkinkan, kami siap membeli berapa pun jumlah yang dihasilkan para petani  kabupaten ini," ujar Sakhakibara.

     Menurutnya, persoalan harga bisa dinegoisasikan namun pihaknya sendiri berharap kata  Sakhakibara agar produksi kapuk dari kabupaten ini bisa menjangkau lebih dari 500 ton per bulan sebab permintaan tersebut juga diharapkan mampu memenuhi kepentingan peningkatan kesejahteraan petani kapuk di kabupaten ini.

     Sementara itu, Wakil bupati (Wabup) Roni Imran mengaku, pemerintah daerah akan mendata jumlah pohon kapuk di kabupaten ini.

     Menurutnya, tanaman kapuk memang tersedia namun sepengetahuannya belum ada petani yang serius mengembangkan komoditas ini.

     "Kami akan menyosialisasikan kepada petani di 123 desa, tentang ketertarikan Jepang terhadap komoditi ini agar kapas dari kapuk bisa diekspor ke negara tersebut," ujar Wabup.

     Ia berharap tersedia lahan perkebunan yang cukup untuk pengembangan komiditi ini sebab terbuka peluang pasar dunia sesuai permintaan Jepang, yang akan menunjang produksi yang dihasilkan.

         "Langkah awal yang dilakukan adalah mendata jumlah pohon kapuk, serta daerah yang cocok untuk pengembangan tanaman tahunan ini," ujarnya.

Pewarta : Susanti Sako
Editor :
Copyright © ANTARA 2024