Kendari  (Antara News) - Sejumlah pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), kesulitan saat melakukan pendaftaran `online` yang disebabkan oleh sulitnya mengakses `website` pendaftaran tersebut.

"Pendaftaran CPNS memang sudah terbuka, tapi kami kesulitan untuk mengakses lebih jauh `website` yang telah disediakan, meski sudah mencoba berulang kali,"ujar Isnawati (23), Salah seorang Pelamar CPNS.

Ia menambahkan pendaftaran CPNS sudah terbuka sejak tanggal 20 Agustus hingga 3 September 2014, tetapi para pendaftar di Kota Kendari masih mengalami kesulitan mengakses `website www.sscn.bkn.go.id.`

 Karena laman dari `website` tersebut tidak bisa diakses lebih jauh. Ia juga berharap kepada pihak terkait untuk memperhatikan maslah tersebut karena waktunya pendaftaran sangat terbatas yakni hingga 3 September 2014.

Hal senada juga disampaikan oleh Erni Saleh, pelamar lain, mengatakan bahwa cara pendaftaran CPNS dengan sistem `online` merupakan cara yang baru, jadi perlu sosialisasi lebih intensif oleh pihak penanggungjawab penerimaan CPNS.

"Seharusnya instansi berwenang yang terkait dengan penerimaan CPNS memberikan informasi yang ter `up date` agar pelamar tidak mengalami kesulitan disaat melakukan pelamaran, terlebih untuk informasi persyaratan dan formasi CPNS," ujarnya.

Ia menambahkan sistem rekrutmen pendaftaran secara `online` sangat bagus diterapkan pemerintah, namun di sisi lain hal tersebut harus didukung oleh sosialisasi kepada masyarakat, agar tidak terjadi kesulitan disaat mengakses internet untuk mendaftar.

Selain sulit untuk mengaksek `website`, pelamar juga mengeluhkan terhadap kecepatan akses informasi jaringan internet di daerah tersebut.

Para Pendaftar CPNS 2014 tersebut berharap dengan pendaftaran yang menggunakan sistem `online` bisa memberikan kemudahan kepada seluruh pelamar CPNS dalam mendapatkan pekerjaan yang disediakan pemerintah pusat melalui berbagai badan, lembaga dan kementerian serta tercipta penerimaan CPNS yang bersih dari tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).

Pewarta : La Ode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024