Kolaka (Antara News) - Kepala Dinas Pertanian, Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Kolaka, Alva Talanipa membenarkan terjadinya serangan hama tikus atas sawah warga yang menyebabkan gagal panen di dua desa yang ada di daerah itu.

"Sesuai laporan yang diterima dari Desa Pewutaa bahwa dari 140 hektar sawah, di antaranya 40 hektar terserang hama tikus, sehingga gagal panen," katanya kepada sejumlah wartawan di Kolaka, Selasa.

Selain desa Pewutaa, kata dia, juga sawah milik petani di Desa Bende Kecamatan Wundulako mengalami puso akibat terserang hama tikus seluas sekitar 45 hektar dari 100 hektar sawah yang ada di wilayah itu.

"Jadi tidak semua sawah yang ada di dua desa itu terjadi puso karena serangan hama tikus," ujar Alva.

Terjadinya serangan hama tikus, kata mantan Kadis Pariwisata Kolaka itu, disebabkan musim tanam yang dilakukan petani sebelum masuk masa tanam yakni pada bulan Juni hingga Juli 2014.

Petani, lanjut dia, melakukan penanaman padi mulai bulan Mei hingga Juni 2014, apalagi saat ini faktor kondisi cuaca yang tidak menentu, sehingga menyebabkan terjadinya serangan hama.

Alva juga menjelaskan, pihaknya sudah melaporkan masalah tersebut kepada Dinas Pertanian Provinsi Sultra untuk segera memberikan bantuan kepada petani yang terkena serangan hama tersebut.

Menurut dia, Kementerian Pertanian telah memiliki program cadangan benih nasional (CBN) yang diperuntukkan  petani yang mengalami gagal panen akibat serangan hama.

"Kami juga berharap pihak Dinas Pertanian Provinsi Sultra bisa melakukan langkah-langkah untuk membantu petani agar pada musim tanam nanti, petani bisa melakukan penanaman kembali," ujarnya.

Alva juga berharap agar petani mematuhi rekomendasi masa tanam yang diterbitkan dinas pertanian, agar dapat mengurangi resiko terkena serangan hama.

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024