Kendari  (Antara News) - Koperasi Kosuto, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mulai mengembangkan usaha penjualan beras petani dari sejumlah sentra produksi beras di daerah itu.

"Dalam mengembangkan usaha penjualan beras, kami mendapatkan pasokan beras langsung dari petani di sejumlah sentra produksi beras di daerah ini seperti Konawe Selatan, Konawe dan Bombana," kata Ketua Koperasi Kosuto, La Ode Arfan Nasiru di Kendari, Senin.

Oleh karena mendapatkan pasokan beras langsung dari para petani produsen, maka harga beras yang dijual lebih murah dibandingkan dengan harga beras di pasar tradisional pada umumnya.

Untuk beras kelas medium atau beras kepala, kata dia, harga per karung ukuran 50 kilogram, hanya Rp380.000.

"Di pasar tradisional, beras serupa dijual dengan harga Rp390.000 sampai Rp395.000 per karung," katanya.

Arfan mengaku, untuk tetap mempertahankan harga beras lebih murah itu, pihak kini tengah mengupayakan membangun penggilingan padi di sejumlah sentra produksi padi di sejumlah kabupaten di Sultra.

Tahap awal pembangunan penggilingan padi tersebut, lanjutnya, dimulai di Pondidaha, Kabupaten Konawe.

"Kita harapkan para petani dapat mengiling padi di penggilingan padi Koperasi Kosuto dan langsung menjual berasnya kepada pihak Koperasi," katanya.

Sebelumnya, Koperasi Kosuto juga telah mengembangkan usaha penjualan minyak goreng kemasan dengan omzet penjualan sekitar Rp50 juta setiap minggu.

"Kita harapkan dengan usaha penjualan beras petani ini, pendapatan Koperasi Kosuto sudah bisa meningkat dan pada gilirannya bisa meningkatkan kesejahteraan anggotanya," katanya.

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024