Kolaka, (Antara News) - Ratusan siswa sekolah menengah pertama yang baru lulus ujian nasional (UN) tahun 2014 ramai-ramai mendatangi kantor Badan Nasional Narkotika (BNN) Kabupaten Kolaka melakukan tes urine bebas narkoba sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan pendidikan tingkat SMA.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat BNN Kolaka, Tri Setia, Senin mengatakan, sesuai dengan kerja sama pihaknya dengan Pemerintah setempat memang mewajibkan selain PNS yang akan naik pangkat juga siswa-siswi yang akan melanjutkan pendidikan.
"BNN memang sudah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kolaka dalam bidang pencegahan narkoba," katanya.
Menurutnya besarnya dana hibah yang diberikan Pemda kepada BNN Kolaka untuk membiayai peralatan laboratorium sehingga dalam melakukan pemeriksaan tes urine bisa langsung diketahui.
"Dana hibah pemda kepada BNN berkisar Rp500 miliar jadi semua siswa dan PNS yang meminta rekomendasi tes narkoba digratiskan," ungkapnya.
Tri menjelaskan selama melakukan pemeriksaan tes urine bagi siswa-siswi tidak menemukan salah satu siswa yang terindikasi menggunakan barang haram itu.
"Kalau untuk narkotika golongan satu pihak kami belum menemukan kepada pelajar dan kalaupun ditemukan, kami akan menyurati orang tua siswa dengan melakukan koordinasi dengan instansi terkait," jelas Tri.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat BNN Kolaka, Tri Setia, Senin mengatakan, sesuai dengan kerja sama pihaknya dengan Pemerintah setempat memang mewajibkan selain PNS yang akan naik pangkat juga siswa-siswi yang akan melanjutkan pendidikan.
"BNN memang sudah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kolaka dalam bidang pencegahan narkoba," katanya.
Menurutnya besarnya dana hibah yang diberikan Pemda kepada BNN Kolaka untuk membiayai peralatan laboratorium sehingga dalam melakukan pemeriksaan tes urine bisa langsung diketahui.
"Dana hibah pemda kepada BNN berkisar Rp500 miliar jadi semua siswa dan PNS yang meminta rekomendasi tes narkoba digratiskan," ungkapnya.
Tri menjelaskan selama melakukan pemeriksaan tes urine bagi siswa-siswi tidak menemukan salah satu siswa yang terindikasi menggunakan barang haram itu.
"Kalau untuk narkotika golongan satu pihak kami belum menemukan kepada pelajar dan kalaupun ditemukan, kami akan menyurati orang tua siswa dengan melakukan koordinasi dengan instansi terkait," jelas Tri.