Kendari,  (Antara News) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarif Hasan meresmikan pengoperasian pasar sentral Kendari, Kamis, yang dinilainya megah dan menggunakan dana APBD.

"Selama lima tahun saya lakukan perjalanan dari Papua ke Aceh, dari Pulau Mianggas hingga Pulau Rote, satu-satunya pasar tradisional megah yang dibangun menggunakan APBD saya temukan hanya ada di Kota Kendari," kata Syarif Hasan saat memberikan sambutan.

Kehadiran pasar sentral Kendari tersebut, katanya, sebagai bukti bahwa pemerintah selalu berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat khususnya kepada pedagang.

"Saya berterimakasih kepada Pemprov Sultra dan Pemkot Kendari yang mengundang saya untuk meresmikan pasar tradisional semegah ini. Menunjukan adanya sinergitas antara gubernur dan wali kota sehingga ini patut dicontohi oleh pemerintah lain di Indonesia," katanya.

Syarif meminta wali kota tidak usah risau dengan teriakan kiri kanan oleh pihak-pihak yang mencoba menghalangi proses pembangunan, dan harus menunjukan ketegasan bahwa membangun itu bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.

Gubernur Sultra Nur Alam mengatakan bahwa acara tersebut merupakan momentum strategis karena pasar adalah berkumpulnya para pembeli dan penjual untuk bertransaksi yang bermuara para peningkatan kesejahteraan dan perekonomian daerah.

"Pasar sentral ini merupakan salah satu contoh baik untuk revitalisasi pasar tradisional di daerah, agar tidak kalah bersaing dengan pasar modern yang terus tumbuh di daerah ini," katanya.

Nur Alam juga memberikan apresiasi kepada Wali Kota Kendari atas prestasi yang dicapai karena tidak mungkin pasar megah itu berdiri kalau pemimpin tidak memiliki mental kuat dan tegar terhadap tuntutan masyarakat.

Wali Kota Kendari, Asrun, melaporkan bahwa pembangunan pasar Sentral Kendari tersebut menggunakan APBD murni selama tiga tahun dengan total anggaran Rp120,2 miliar.

"Dasar pertimbangan pembangunan pasar sentral ini, karena memperhatikan bangunan pasar sebelumnya yang sudah berusia lebih 30 tahun, kondisinya berbahaya dan rentan kebakarandan rawan bencana," katanya.

Alasan lain, katanya, karena pertumbuhan pasar modern di daerah perkotaan yang pesat merupakan ancaman untuk mematikan pasar tradisional, sehingga Kendari menyiapkan pasar strategis dengan bangunan modern dan harga terjangkau.

Pasar yang bisa menampung sekitar 2000 pedagang tersebut berdiri di atas lahan seluas 1,7 hektare dengan total luas bangunan 3,6 hektare dengan struktur bangunan tiga lantai.

Pewarta : Suparman
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024