Kendari, (Antara News) - Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar orientasi peningkatan kualitas guru agama Buddha dan guru sekolah Minggu Buddha di wilayah itu.
Orientasi yang mengangkat tema "peningkatan kompetensi guru sekolah Minggu Buddha tersebut dibuka oleh Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI, Dasikin, di Kendari, Rabu.
"Harapan saya, kepada majelis, pengurus yayasan, pengurus Wihara dan guru pembina sekolah Minggu Buddha untuk sama-sama membina umat kita dengan memahami ajaran Agama dengan baik," kata Dasikin saat memulai sambutan pembukaan acara itu.
Menurutnya, untuk memahami ajaran agama dengan baik, ada empat hal yang harus dimiliki yakni memiliki keyakinan benar kepada Buddha Dharma, memiliki moralitas baik, memiliki bakti kepada agama, bangsa dan negara, serta bakti kepada orang tua dan leluhur.
"Kita harus paham bagaimana menjelaskan tentang ajaran Buddha Dharma dengan benar kepada umat karena ini masalah keyakinan. Bagaimana budi pekerti tetap tertanam dalam sanubari umat," katanya.
Dia menambahkan, jangan seperti saat ini pengaruh informasi dan teknologi membuat yang jauh menjadi dekat seperti saat orang berkomunikasi melalui telepon, dan sesuatu yang dekat menjadi jauh karena masing-masing anggota keluarga sibuk dengan IT masing-masing sehingga sudah sulit komunikasi.
Ia menjelaskan, pengembangan anak didik kearah yang baik merupakan tanggungjawab bersama, antara guru dan orang tua harus memiliki kemampuan yang sama dalam mendidik anak didik karena kenyataan anak didik lebih banyak waktunya di rumah.
"Orang tua harus menjadi teladan dan figur di rumah. Kalau jadi figur maka harus memiliki pendirian jelas, konsep jelas dan arahan yang jelas terhadap anak didik. Orang tua harus amati perkembangan anak dari kecil sampai dewasa, bahkan setelah menikah juga masih dipantau," katanya.
Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Rakhman, yang menghadiri acara itu berharap kegiatan itu bisa membuat guru sekolah Minggu Buddha memiliki kompetensi dalam melakukan pengajaran moral dan ahlak kepada peserta didik.
Ketua Panitia, Saryono, melaporkan kegiatan itu berlangsung sampai 8 Mei, di salah satu hotel ternama di Kendari dan diikuti 35 peserta terdiri Kota Kendari delapan orang, Kabupaten Konawe tujuh orang, Kabupaten Konawe Selatan 10 orang, Konawe Utara satu orang, Kolaka dua orang, Muna lima orang dan Kota Baubau dua orang.
"Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan, wawasan, pemahaman bagi para guru sekolah Minggu Buddha dalam meningkatkan kinerjanya, meningkatkan hubungan timbal balik antara pemerintah dan lembaga pendidikan Keagamaan Buddha," katanya.
Orientasi yang mengangkat tema "peningkatan kompetensi guru sekolah Minggu Buddha tersebut dibuka oleh Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI, Dasikin, di Kendari, Rabu.
"Harapan saya, kepada majelis, pengurus yayasan, pengurus Wihara dan guru pembina sekolah Minggu Buddha untuk sama-sama membina umat kita dengan memahami ajaran Agama dengan baik," kata Dasikin saat memulai sambutan pembukaan acara itu.
Menurutnya, untuk memahami ajaran agama dengan baik, ada empat hal yang harus dimiliki yakni memiliki keyakinan benar kepada Buddha Dharma, memiliki moralitas baik, memiliki bakti kepada agama, bangsa dan negara, serta bakti kepada orang tua dan leluhur.
"Kita harus paham bagaimana menjelaskan tentang ajaran Buddha Dharma dengan benar kepada umat karena ini masalah keyakinan. Bagaimana budi pekerti tetap tertanam dalam sanubari umat," katanya.
Dia menambahkan, jangan seperti saat ini pengaruh informasi dan teknologi membuat yang jauh menjadi dekat seperti saat orang berkomunikasi melalui telepon, dan sesuatu yang dekat menjadi jauh karena masing-masing anggota keluarga sibuk dengan IT masing-masing sehingga sudah sulit komunikasi.
Ia menjelaskan, pengembangan anak didik kearah yang baik merupakan tanggungjawab bersama, antara guru dan orang tua harus memiliki kemampuan yang sama dalam mendidik anak didik karena kenyataan anak didik lebih banyak waktunya di rumah.
"Orang tua harus menjadi teladan dan figur di rumah. Kalau jadi figur maka harus memiliki pendirian jelas, konsep jelas dan arahan yang jelas terhadap anak didik. Orang tua harus amati perkembangan anak dari kecil sampai dewasa, bahkan setelah menikah juga masih dipantau," katanya.
Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Rakhman, yang menghadiri acara itu berharap kegiatan itu bisa membuat guru sekolah Minggu Buddha memiliki kompetensi dalam melakukan pengajaran moral dan ahlak kepada peserta didik.
Ketua Panitia, Saryono, melaporkan kegiatan itu berlangsung sampai 8 Mei, di salah satu hotel ternama di Kendari dan diikuti 35 peserta terdiri Kota Kendari delapan orang, Kabupaten Konawe tujuh orang, Kabupaten Konawe Selatan 10 orang, Konawe Utara satu orang, Kolaka dua orang, Muna lima orang dan Kota Baubau dua orang.
"Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan, wawasan, pemahaman bagi para guru sekolah Minggu Buddha dalam meningkatkan kinerjanya, meningkatkan hubungan timbal balik antara pemerintah dan lembaga pendidikan Keagamaan Buddha," katanya.