Kendari,  (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari tetapkan tim formatur untuk membentuk forum pengurangan resiko bencana.

Sekretaris daerah (Sekda) Kota Kendari DR.Alamsyah Lotunani mengatakan di Kendari, Senin, Bahwa tim formatur ini kemudian akan bekerja untuk membentuk forum pengurangan resiko bencana.

"Forum ini kemudian dibentuk untuk terus melakukan sosialisasi untuk meningkatkan perhatian masyarat terhadap penanggulangan bencana, tim formatur ini terdiri dari unsur Perguruan Tinggi, TNI, Polri, Perbankan, Ikatan Dokter Indonesia, BKM/LPM, PMI, dan unsur media serta Orari," ujarnya.

Program relawan penanggulangan bencana merupakan sarana dalam mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi bencana, baik itu pra bencana, saat bencana terjadi, maupun pasca bencana.

"Program pemberdayaan masyarakat ini dicanangkan oleh BPBD Kota Kendari agar masyarakat dapat tanggap di saat bencana melanda Kota Kendari," Ujar Sekda Kota Kendari sekaligus Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari ex-officio.

Ditempat yang sama Kepala Pelaksana BPBD Kota Kendari K. Iskandar Z.M.Si. mengatakan untuk menghadapi hal-hal kebencanaan, yang merupakan kejadian luar biasa di Kota Kendari dan membiasakan masyarakat untuk menghadapi situasi darurat.

"Kita sudah harus melakukan sistem penanggulangan bencana baik dari pra bencana, bencana dan pasca bencana, yang kesemuanya itu dibutuhkan peran serta semua elemen masyarakat,"ujarnya.

Selain mempersiapkan masrakat untuk menghadapi bencana, tentunya BPBD Kota Kendari Juga mempersiapkan peralatan yang dapat menunjang proses evakuasi, dan penanganan pengungsi.

Data daftar peralatan BPBD Kota Kendari perahu karet tujuh unit, tenda posko tiga set, tenda posko dan peleton masing-masing dua set, tenda pengungsi lima set, tenda keluarga 10 set.

Alat penunjang lainya yang dipergunakan untuk penanggulangan bencana antara lain velbet 85 unit, Water Tretmen Portabel dua unit senter HID search light satu unit, dua unit sepeda motor rescue dan satu unit mobil rescue.

"Saat dilapangan kita sering kekurangan peralatan tetapi itu bukan menjadi penghalang sebab kami akan menggunakan peralan dari pihak lain juga misalnya, kepolisian, SAR, Dinas Sosial, TNI dan instansi yang kemudian bersentuhan dengan masalah sosial," ujar Iskandar.

Pewarta : Oleh: Laode Abdul Rahman
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024