Kendari (Antara News) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara menerapkan kebijakan siaga satu menjelang pemungutan suara pemilihan umum legislatif 9 April 2014.

Kapolda Sultra Brigjen Pol Arkian Lubis di Kendari, Minggu, mengatakan pemberlakuan siaga satu seiring dengan kondisi politik yang sudah menuju puncak.

"Kepolisian seluruh Indonesia, termasuk Sultra sudah memprediksi segala kemungkinan yang terjadi menjelang Pemilu 9 April namun mungkin saja ada peristiwa yang menyimpang dari prediksi tersebut," kata Kapolda Arkian.

Fenomena atau peristiwa yang terjadi diluar dugaan tersebut membutuhkan tindakan ekstra dari jajaran Kepolisian sehingga memberlakukan kebijakan siaga satu.

Bukan karena saat ini negara atau Sultra menerima ancaman sehingga menerapkan siaga satu tetapi bagian dari antisipasi terhadap kemungkinan terburuk yang akan mewarnai Pemilu.

Penerapan siaga satu meliputi deteksi dini setiap fenomena yang mengindikan timbulnya ancaman keamanan dan ketertiban.

Jajaran Polda Sultra meningkatkan kegiatan patroli dan melakukan tindakan hukum terhadap oknum yang membuat pelanggaran hukum.

"Kepolisian senantiasa membutuhkan dukungan semua pihak dalam mewujudkan suasana kondusif baik dalam suasana Pemilu maupun dalam kehidupan sehari-hari," kata Kapolda Sultra.

Kepolisian mengharapkan peran serta pimpinan/pengurus dan calon legislatif partai politik untuk memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat.

Pewarta : Oleh: Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024