Andoolo,  (Antara News) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar sosialisasi ciri keaslian uang rupiah di Kabupaten Konawe Selatan agar masyarakat dapat membedakannya dengan uang palsu.

Bupati Konawe Selatan, H Imran di Andoolo, Selasa, mengatakan sosialisasi ciri keaslian uang rupiah penting karena saat ini sudah terungkap adanya kasus peredaran uang palsu di daerah itu.

"Masyarakat termasuk pengguna anggaran dan bendahara pengelola keuangan harus dapat mendeteksi dini adanya uang palsu sehingga jika ada kasus dapat segera dilaporkan dan ditangani pihak berwenang," kata Imran.

Menurut dia, ciri uang rupiah asli penting untuk disosialisasikan secara luas agar masyarakat mengetahuinya.

Posisi strategis Konawe Selatan yang dapat diakses melalui jalur laut, darat dan udara memungkinkan pelaku atau pengedar uang palsu beraksi di daerah itu.

"Konawe Selatan merupakan penghubung sejumlah kabupaten di sekitarnya sehingga harus waspada terhadap peredaran uang palsu," katanya.

Sementara itu Kepala Perwakilan BI Wilayah Sultra, Dian Nugraha mengatakan sosialisasi penting agar masyarakat luas dapat membedakan uang rupiah asli dengan uang palsu.

"Adanya temuan uang palsu di Konawe Selatan menggambarkan bahwa peredaran uang palsu juga terjadi di daerah ini," kata Dian.

Oleh karena itu, kata dia, BI dan pihak-pihak terkait harus proaktif mencegah peredaran uang palsu.

Pewarta : oleh Sarjono
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024