Mamuju (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat meminta Pemerintah Kabupaten Mamuju untuk memperbaiki bangunan tanggul untuk mengantisipasi ancaman banjir rob di pesisir Kota Mamuju.

"Kami berharap agar pemerintah di Mamuju segera memperbaiki bangunan tanggul di pesisir Mamuju karena itu adalah kewenangannya," kata Sekertaris Daerah Provinsi Sulbar, Ismail Zainuddin di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan, banjir rob di Mamuju merupakan bencana yang datang setiap 10 tahun, dan itu memang sering dialami masyarakat Mamuju. "Memang banjir rob merupakan peristiwa setiap 10 tahun di Mamuju, dan itu memang selalu terjadi, namun mesti diantisipasi dengan membangun tanggul agar banjir rob tidak melanda pemukiman seperti seminggu terakhir," katanya.

Menurut dia, sebagian besar tanggul di pesisir Kota Mamuju sudah banyak yang dijebol gelombang pasang dan rusak, sehingga banjir rob menerjang pemukiman warga.

Ia mengatakan, banjir rob seminggu terakhir merendam puluhan rumah nelayan yang terletak di lingkungan Tambi, mengakibatkan masyarakat harus mengunsikan barangnya ke tempat yang lebih aman.

Menurut dia, banjir di Lingkungan Tambi tahun ini merupakan yang terparah dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. "Tidak ada tanggul pengaman melindungi pemukiman warga sehingga pemerintah mesti mengantisipasi dengan membangun tanggul penahan ombak," kata Ucu salah seorang warga.

Banjir rob juga menghantam pemukiman warga yang berprofesi sebagai nelayan di pesisir Kelurahan Karema, Kecamatan Simboro Kepulauan, Kabupaten Mamuju. "Banjir laut pasang dari perairan Sulawesi merendam separuh pemukiman warga yang berprofesi sebagai nelayan di pesisir pantai di lingkungan Kelurahan Karema, Kota Mamuju," kata Tajab salah seorang warga lainnya.

Air laut pasang yang disertai ombak besar datang menerjang pesisir Kelurahan Karema mengakibatkan separuh pemukiman warga terendam banjir setinggi lutut orang dewasa. "Air laut pasang yang datang bersama gelombang pasang mampu melewati tanggul penahan ombak yang kondisinya memang sudah banyak yang rubuh, akibatnya air laut merendam separuh pemukiman warga," katanya.

Pewarta : Oleh M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024