Majene (Antara News) - Bupati Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, H Kalma Katta, kembali menyerukan agar para calon legislatif (Caleg) tetap mengedepankan morallitas tanpa harus saling mencibiri sesama caleg," kata Bupati Majene, Kalma Katta kepada wartawan saat menghadiri peringatan maulid warga Baruga, Mamjene, Minggu.
Menurutnya, pemilu 9 April 2014 mendatang tentu diharapkan mampu melahirkan personil wakil rakyat yang berkualitas.
Ia menyebutkan, salah satu pilar perbaikan bangsa ada pada upaya bersama untuk menciptakan kehidupan yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya. "Dan itu kita minta agar semua caleg yang akan bertarung ke depan dapat betul-betul menunjukkan sikap dan jiwa moral," kata Kalma yang juga ketua DPD II Golkar Majene ini.
Bupati dua periode ini mengatakan, sangat miris dengan kondisi bangsa Indonesia yang makin hari kian jauh dari karakter serta moralitas yang baik.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Majene, KH. Nur Husain menegaskan, faktor ketokohan sangatlah penting. "Dan dalam Islam, ketokohan Muhammad Saw selaku Nabi bukan hal yang biasa-biasa saja. Melainkan hal yang sangat luar biasa," kata sang Kiai ini.
Karena itu, bagi KH. Nur Husain, dibutuhkan kesadaran jiwa bahwa keteladanan pada Nabi Muhammad Saw merupakan keniscayaan bagi orang-orang yang beriman.
Menurutnya, pemilu 9 April 2014 mendatang tentu diharapkan mampu melahirkan personil wakil rakyat yang berkualitas.
Ia menyebutkan, salah satu pilar perbaikan bangsa ada pada upaya bersama untuk menciptakan kehidupan yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya. "Dan itu kita minta agar semua caleg yang akan bertarung ke depan dapat betul-betul menunjukkan sikap dan jiwa moral," kata Kalma yang juga ketua DPD II Golkar Majene ini.
Bupati dua periode ini mengatakan, sangat miris dengan kondisi bangsa Indonesia yang makin hari kian jauh dari karakter serta moralitas yang baik.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Majene, KH. Nur Husain menegaskan, faktor ketokohan sangatlah penting. "Dan dalam Islam, ketokohan Muhammad Saw selaku Nabi bukan hal yang biasa-biasa saja. Melainkan hal yang sangat luar biasa," kata sang Kiai ini.
Karena itu, bagi KH. Nur Husain, dibutuhkan kesadaran jiwa bahwa keteladanan pada Nabi Muhammad Saw merupakan keniscayaan bagi orang-orang yang beriman.