Kendari (Antara News) - Upaya kelompok Islam transnasional dalam melancarkan propaganda terorisme di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak mendapat dukungan dari masyarakat setempat.

"Warga Kota Kendari menanggapi kehadiran kelompok yang membawakan narasi terorisme hanya konspirasi negara Barat untuk menghancurkan Islam," kata Mohammad Affan saat sosialisasi penelitian radikalisme potensi terorisme di Kendari, Senin.

Penelitian potensi terorisme di Sultra terlaksana atas kerja sama antara Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Sultra, PNPT dan UIN Sunan Kalijaga Jogyakarta. Bahkan, publik di Kendari

menyikapi instrumen pemberantas terorisme seperti Densus 88 dan BNPT dicurigai sebagai kaki tangan Amerika Serikat yang dimanfaatkan untuk mengebiri Islam.

Affan menguraikan bahwa narasi Islamisme di Kota Kendari ditandai dengan menculnya kelompok-kelompok Islam transnasional.

Setidaknya ada tiga kelompok Islam transnasional yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Jamaah Tabliq dan Salafi, kata Affan.

Tokoh Agama Islam H. Muslim mengatakan nilai-nilai agama harus ditanamkan melalui pendidikan formal, kehidupan rumah tangga dan pemberdayaan lembaga adat setempat.

Penanggulan terorisme bukan hanya kewajiban pemerintah melainkan diperlukan partisipasi aktif dari berbagai komponen bangsa, kata Muslim.

Koordinator Bidang Pemberdayaan Media Massa, Humas dan Sosialisasi Mahdar Tayyong mengatakan FKPT Provinsi Sultra terbentuk Juli 2012.

Pewarta : Oleh: Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024